Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat pada Senin pagi sebesar 15 poin seiring dengan penjagaan Bank Indonesia.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta yakni Rp9.650 per dolar AS, menguat 15 poin dibandingkan posisi sebelumnya Rp9.665.

Pengamat pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih penguatan nilai tukar rupiah ini seiring dengan penjagaan Bank Indonesia (BI).

"Meski demikian, rupiah masih rentan untuk tertekan, kecuali dengan penjagaan BI bisa bertahan di kisaran antara Rp9.650-Rp9.670 per dolar AS," katanya.

Menurut dia, potensi pelemahan rupiah masih bersumber dari dalam negeri terutama, seiring dengan kekawatiran dari membesarnya defisit neraca perdagangan yang secara kumulatif tercatat sebesar 1,3 miliar dolar AS pada Januari-November 2012 .

"Defisit neraca perdagangan ini membuat suplai dolar AS netto menurun, disaat yang sama permintaan dolar AS meningkat karena ada kewajiban-kewajiban pembayaran utang yang biasanya jatuh tempo pada akhir triwulan," kata dia.

Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, positifnya data-data ekonomi Eropa dan sentimen pengetatan kebijakan moneter bank sentral Eropa (ECB) yang terjadi lebih cepat membuat nilai tukar euro mengungguli dolar AS dan akan mendorong mata uang Asia.

"Apresiasi itu diperkirakan mendorong mata uang Asia termasuk rupiah," katanya.

(KR-ZMF)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013