“Saya yakin, saya (sudah) berdiskusi, saya mempelajari, saya menelaah, saya melihat, tidak ada yang bertentangan. Keduanya (antara EPP dan guru penggerak) saling menguatkan. Jadi misalnya, ada kekurangan di guru penggerak, mereka memperkuat atau sebaliknya,” kata Asli saat dijumpai di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa.
EPP merupakan program turunan dari Professional Development Program (PDP) yang digagas PSF melalui inisiatif School Development Outreach (SDO) dan didukung oleh PT Sarana Multi Infrastruktur.
Baca juga: PSF-SDO tingkatkan kualitas pendidikan di Samarinda lewat program EPP
Program yang telah dilaksanakan sejak November tahun lalu itu telah mencetak sebanyak 30 guru yang terpilih sebagai fasilitator. PSF-SDO telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 30 fasilitator tersebut.
Selanjutnya, mereka akan mendiseminasikan ilmu yang telah didapatkan kepada 450 guru lain dari tingkat PAUD/TK, SD, dan SMP di Samarinda. Kegiatan diseminasi diadakan dalam tiga sesi yang berlangsung mulai 23 hingga 25 Mei 2023 di SMPN 1 Samarinda.
Mewakili Pemerintah Kota Samarinda, Asli pun mengapresiasi kehadiran program EPP serta berharap program tersebut dapat menjadi model pelatihan dan pendampingan terbaik untuk meningkatkan kompetensi guru. Menurut dia, 30 guru fasilitator yang lahir melalui EPP merupakan aset yang berharga bagi dunia pendidikan di Samarinda.
Berkaca pada mode pelatihan dan pengembangan pada program EPP, Asli juga mengingatkan agar para pendidik terutama pendidik dari generasi yang lebih tua untuk tetap memperbarui pengetahuan seiring dengan perkembangan zaman yang didukung oleh teknologi informasi canggih. Dengan begitu, diharapkan dapat melahirkan murid-murid yang hebat.
“Profesi guru itu luar biasa mulia sekali. Dan guru garda terdepan sehingga guru pun tidak boleh tidak meng-update dirinya apalagi zaman seperti ini, perkembangannya luar biasa kecepatannya,” ujar Asli.
Baca juga: Putera Sampoerna Foundation bekali puluhan ribu guru di seluruh Indonesia
Untuk mengatasi permasalahan pendidikan secara lebih optimal, Asli menekankan bahwa pemerintah tidak dapat berjalan sendirian. Oleh sebab itu, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak terutama dari dunia usaha atau industri swasta seperti PSF.
Dia berharap program yang mendukung peningkatan kapasitas guru seperti EPP dapat berlangsung secara berkelanjutan hingga di masa mendatang.
“Mudah-mudahan ini menjadi best practice, model terbaik, sehingga ada dunia usaha dan industri lain juga yang bisa berkontribusi. Caranya terserah, macam-macam, apakah di sarana, kalau ini (program seperti EPP), kan, di sumber daya manusianya,” kata Asli.
Baca juga: Akademisi sebut KTT ASEAN bisa majukan pendidikan di daerah
Baca juga: Menggugah semangat belajar lewat program Kampus Mengajar
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023