Kita perlu waspada mengingat penurunan produksi beras lokal seperti beras siam, unus, dan mutiara,
Tabalong (ANTARA) -
Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan melakukan operasi pasar murah untuk menekan inflasi akibat ketersediaan beras lokal di pasaran mengalami penurunan sebagai dampak gagal panen di sejumlah kabupaten.
"Kita perlu waspada mengingat penurunan produksi beras lokal seperti beras siam, unus, dan mutiara," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Birhasani di Tabalong, Selasa.
Dia mengatakan kondisi ini pun menyebabkan harga beras lokal di pasaran masih mahal seperti beras unus mencapai Ro18.500 per liter dan siam mutiara Rp22 ribu per liter.
Baca juga: Pemprov Bali rancang pasar murah untuk stabilisasi harga komoditas
Birhasani mengatakan sejak September 2022 upaya pengendalian inflasi terus dilakukan namun inflasi Kalsel masih di atas nasional.
Kali ini operasi pasar murah melibatkan pelaku usaha dan distributor dari Kota Banjarmasin serta UMKM lokal yang mempromosikan produk lokal kepada masyarakat.
Operasi pasar murah di Taman Giat Tanjung Kabupaten Tabalong dilaksanakan selama tiga hari, 23 sampai 25 Mei 2023 .
Baca juga: Pemkot Madiun gandeng PPI gelar operasi pasar telur ayam dan beras
Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabalong Norzain A Yani mengatakan kegiatan kali ini merupakan program dari TPID Provinsi Kalsel bersama Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdangan Tabalong untuk mengendalikan inflasi daerah.
"Saat ini Tabalong menjadi pengukur Indeks Harga Konsumen bersama Kabupaten Kotabaru dan Kota Banjarmasin," ungkap Norzain.
Pewarta: Gunawan Wibisono/Herlina Lasmianti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023