Baznas salurkan bantuan usaha untuk puluhan fakir miskin di Solo

Program ini merupakan program nasional yang digagas oleh Baznas RI, ada beberapa kabupaten yang dapat dan ada yang tidak.

Solo (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan bantuan usaha untuk puluhan fakir miskin di Kota Solo, Jawa Tengah, agar mereka mampu berdikari.

Pada penyaluran bantuan Program Z-Chicken yang dilakukan di Solo, Selasa, para penerima manfaat memperoleh pelatihan dan bantuan alat berjualan ayam goreng tepung.

"Program ini merupakan program nasional yang digagas oleh Baznas RI, ada beberapa kabupaten yang dapat dan ada yang tidak," kata Wakil Ketua IV Baznas Provinsi Jateng Sholahuddin Aly di sela peluncuran program Z-Chicken.

Baca juga: Baznas perkuat kerja sama dengan KSRelief di bidang kesejahteraan

Ia mengatakan saat ini jumlah penerima bantuan tersebut di Kota Solo sebanyak 30 orang. Meski demikian, bukan tidak mungkin jumlah tersebut akan bertambah.

"Sangat mungkin nambah lagi. Ini kan awal ya, kalau berhasil sangat mungkin nambah. Harganya ini juga kompetitif, Rp13.000 pakai nasi, rasa juga enak," katanya.

Ia mengatakan jika program tersebut berjalan baik dapat direplikasi oleh Baznas di daerah.

"Kalau misalnya Solo oh ini bagus. Bisa nambah tapi dengan skema pembiayaan sendiri. Dari dana yang dihimpun oleh Baznas sendiri. Jadi ini semacam stimulan," katanya.

Baca juga: Baznas Sulteng target pengumpulan zakat Rp4 miliar di 2023

Ia mengatakan para penerima tersebut masuk dalam kategori fakir miskin yang kemudian diberdayakan oleh Baznas.

"Mereka akan dievaluasi dan monitoring, kalau nggak jalan gerobak ditarik. Kami tidak ada target khusus, yang penting jalan, harapannya mampu menghidupi mereka sendiri," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Baznas Surakarta Muhamad Qoyim mengatakan untuk pengawasan akan ada tim yang mendampingi para penerima.

"Jadi setiap hari mereka keliling di masing-masing titik untuk menanyakan sejauh mana perkembangannya," katanya.

Terkait dengan pemilihan penerima manfaat, dikatakannya, melalui seleksi administrasi, survei lapangan, dan wawancara.

"Jumlah pendaftar ada 240 orang, yang diterima ya 30 karena kami kuotanya 30 itu," katanya.