Negara-negara ASEAN memang salah satu market terbesar kita.
Bandung (ANTARA) -
Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung Dicky Anugerah mengatakan bahwa negara-negara di Asia Tenggara menjadi pasar dari komoditas sayuran dan garmen.
"Negara-negara ASEAN memang salah satu market terbesar kita ," kata Dicky pada ANTARA di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: Wamendag sebut ekspor CPO tetap jalan tanpa Eropa
Pasar ASEAN untuk garmen atau tekstil yang jadi komoditas andalan di Kabupaten Bandung adalah ke Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam yang nilainya bisa mencapai puluhan miliar rupiah per bulan.
"Untuk Januari 2023, total nilai ekspornya untuk tekstil mencapai 1.361.144,02 dolar AS," kata Dicky.
Selain komoditas tekstil yang memang produksinya banyak di wilayah Kabupaten Bandung, Dicky mengatakan bahwa komoditas pertanian juga menunjukkan geliat menggembirakan.
Komoditas seperti kentang dan buncis dari Pangalengan telah diekspor ke Singapura dengan nilai hingga Rp896 juta per bulan.
Kemudian yang terbaru, adalah ekspor 54 ton ubi dan jahe dari Ciwidey ke Malaysia dengan nilai sekitar Rp800 juta pada 9 Mei 2023.
"Ke depan, kami terus lanjutkan ekspor dengan pemenuhan buyer dari negara-negara ASEAN, tidak saja dari petani Ciwidey atau Pangalengan, tapi dari potensi pertanian di berbagai kecamatan lain juga akan kami terus dorong," ucap Dicky.
Baca juga: BPS catat mobil jadi barang paling banyak diekspor Jabar ke ASEAN
Dengan Keketuaan ASEAN Indonesia 2023, kata Dicky, diharapkan dapat menjadi daya dorong bagi perluasan pasar bagi komoditas Kabupaten Bandung dan meningkatkan varian komoditas yang bisa diekspor.
"Kami harap keketuaan ini menjadi daya dorong yang positif bagi perkembangan kawasan pada umumnya dan khususnya Kabupaten Bandung yang memiliki berbagai potensi untuk go international," tuturnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023