Kepanikan publik tidak boleh diperburuk oleh kemungkinan buruknya kualitas layanan telekomunikasi
Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi diminta untuk tetap berada dalam kewaspadaan tinggi, mengingat prakiraan cuaca yang menyebutkan curah hujan di Indonesia masih tinggi hingga 1,5 bulan ke depan.
"Prakiraan BMKG menunjukkan bahwa curah hujan masih akan tinggi dalam 1,5 bulan ke depan sehingga kami meminta dan mengingatkan operator agar tetap dalam keadaan high alert," kata kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto, di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, kewaspadaan tinggi tersebut tidak hanya diberlakukan di wilayah Jakarta dan sekitarnya pasca-musibah banjir, melainkan di seluruh wilayah Indonesia.
"Ini tidak hanya untuk Jakarta saja tetapi juga berlaku di seluruh Indonesia karena kita tahu misalnya ada daerah yang terkena banjir di lintas Purwokerto-Yogyakarta atau ada longsor di Agam," katanya.
Pihaknya berharap dalam kondisi seburuk apapun kualitas dan layanan telekomunikasi tetap prima sehingga bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Ia menegaskan high alert tersebut terutama diterapkan dalam hal antisipasi seandainya sejumlah sentra infrastruktur layanan telekomunikasi berada di tempat yang lebih rendah dari ketinggian tanah yang berada di sekitarnya.
Gatot juga meminta operator mewaspadai kemungkinan pemadaman listrik di sejumlah daerah ataupun terputusnya suplai listrik di sejumlah sentra layanan telekomunikasi.
"Kepada para penyelenggara telekomunikasi juga diminta untuk menyiapkan alternatif back up dengan tujuan agar seandainya terputus suplai energinya dapat segera diantisipasi dalam hitungan waktu sesingkat mungkin," katanya.
Selain itu, karena cukup tingginya penggunaan media sosial dan komunikasi di kalangan masyarakat, maka kualitas layanan telekomunikasi harus tetap terjaga dengan baik.
(H016)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013