Penajam (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara menyebut Kota Nusantara sebagai ibu kota negara Indonesia baru yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, memiliki peluang investasi terbaik di Indonesia.
"Kota Nusantara miliki peluang investasi terbaik yang ada di Indonesia saat ini, " ujar Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono melalui keterangan pers tertulis yang diterima di Penajam, Selasa.
Peluang investasi terbaik tersebut tercermin dari berbagai insentif yang disediakan pemerintah untuk para investor, serta Kota Nusantara sebagai laboratorium hidup yang memungkinkan para mitra untuk melakukan eksperimen dengan ide dan inovasi baru.
"Berbagai jenis teknologi baru disambut baik di Kota Nusantara, jadi para mitra punya kesempatan untuk jadikan Kota Nusantara sebagai tempat bereksperimen salurkan ide dan inovasi," jelasnya.
Kota Nusantara juga bertujuan untuk berperan aktif dalam upaya global dalam mengatasi perubahan iklim, meremajakan keanekaragaman hayati dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs/sustainable development goals).
Menurut dia, pembangunan ibu kota negara Indonesia baru bernama Nusantara berbasis alam dengan 75 persen adalah kawasan hijau.
Dengan mengutamakan 80 persen mobilitas adalah transportasi publik dan sumber energi baru memberikan banyak kesempatan para investor untuk melakukan investasi.
Dia menyampaikan saat ini merupakan waktu yang tepat bagi para investor untuk melakukan investasi di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Internasional Monetary Fund (IMF) perkirakan kondisi ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,1 persen pada 2023 dan lima persen pada 2024," kata Bambang Susantono.
Proyek pembangunan ibu kota negara Indonesia baru tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tetapi juga memberikan manfaat bagi para mitra global.
Baca juga: Jokowi ajak perusahaan Jepang investasi di IKN
Baca juga: OIKN: Tugas Satgasus untuk mempercepat investasi di IKN
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023