Jumlah korban tewas mencapai 25 orang dan 200 lagi cedera. Kemungkinan meningkat karena banyak yang menderita luka parah,"

Kairo (ANTARA News) - Jumlah korban tewas dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan di kota Port Said, 220 km utara Kairo, pada Sabtu meningkat jadi 25 orang.

"Jumlah korban tewas mencapai 25 orang dan 200 lagi cedera. Kemungkinan meningkat karena banyak yang menderita luka parah," kata Dinas Kesehatan Port Said.

Port Said, kota pelabuhan paling sibuk di ujung utara Terusan Suez, itu dilanda aksi anarkis menyusul keputusan hukuman mati terhadap 21 terdakwa dalam tragedi pertandingan bola di Port Said pada awal tahun lalu.

Tragedi sepak bola di Port Said pada awal Februari 2012 dalam pertandingan antara Al Ahly (Klub Kairo) dan Al Masri (Klub Port Said) itu menewaskan 75 orang, umumnya pendukung Klub Al Ahly.

Presiden Mohamed Moursi pada awal pekan ini menetapkan para korban tewas dalam cedera dalam daftar korban Revolusi 25 Januari 2011 dan keluarga korban berhak menerima santuan dari pemerintah.

Revolusi 25 Januari 2011 yang menumbangkan rezim Presiden Hosni Mubarak itu menewaskan 850 orang.

Pengadilan yang digelar di Kairo pada Sabtu tersebut mengajukan 21 terdakwa kepada Mufti Nasional Mesir untuk disahkan dalam hukuman mati.

Darul Ifta, Lembaga Fatwa, yang dipimpinan Syeikh Ali Goumah itu merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang berfungsi memberi nasehat kepada pemerintah menyangkut keagamaan.

Oleh karena itu, setiap vonis hukuman mati oleh pengadilan harus disahkan terlebih dahulu oleh Mufti sebelum dieksekusi gantung.

Bentrokan serupa terjadi di Terusan Suez, kota di ujung selatan Terusan Suez pada Sabtu.

Tentara dikerahkan untuk mengamankan tempat dan bangunan lembaga pemerintah di sepanjang Terusan Suez termasuk memelihara lalu lintas pelayaran kapal laut di salah satu terusan paling sibuk di dunia tersebut.

Sementara itu, suasana di Bundaran Tahrir, pusat kota Kairo, masih dipenuhi pengunjuk rasa pada Sabtu setelah peringatan HUT ke-2 Revolusi yang digelar, Jumat (25/1).

Bentrokan antara antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa anti pemerintah merebak di Jalan Moustafa Mahmoud, dekat Bundaran Tahrir, pada Sabtu siang.

Ratusan pengunjuk melancarkan pelemparan batu dan bom molotov ke arah aparat keamaman dan dibalas dengan tembakan gas air mata.
(M043)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013