Longsor kemungkinan masih akan terus terjadi di beberapa titik jalan selama musim hujan,"

Garut (ANTARA News) - Ancaman bahaya bencana longsor sepanjang jalan raya selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih akan terus terjadi selama musim hujan dengan curah hujan tinggi mengguyur wilayah itu.

"Longsor kemungkinan masih akan terus terjadi di beberapa titik jalan selama musim hujan," kata Kepala Dinas Binamarga, Kabupaten Garut, Adeng Sudjarmono kepada wartawan Sabtu.

Ia mengatakan, potensi longsor lintas Jabar selatan itu cukup tinggi pada musim hujan, apalagi kondisi jalur itu daerah perbukitan serta banyaknya jembatan besar.

Pemicu lain terjadinya longsor, kata Adeng, kondisi drainase yang tidak berfungsi sehingga aliran air hujan meluber ke badan jalan.

Jika air menggenangi badan jalan aspal yang kondisinya sudah retak-retak, menurut Adeng, dapat menyebabkan jalan mudah ambrol.

"Air yang masuk ke badan jalan akibat drainase tidak berfungsi bisa menjadi penyebab terjadinya longsor," katanya.

Sementara itu, Dinas Binarmarga bersama dinas terkait lainnya telah melakukan berbagai upaya agar tidak terjadi longsor seperti memasang karung tanah agar air tidak mengalir ke badan jalan.

Kemudian memasang rambu-rambu peringatan daerah rawan longsor agar pengguna jalan waspada. Selain itu telah disiagakan kendaraan alat berat untuk menyingkirkan tumpukan tanah apabila terjadi longsor.

Sebelumnya tanah tebing dan jalan di 23 titik ambrol di kawasan jalan utama Kecamatan Banjarwangi yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu, Kamis (24/1).

Jalan Banjarwangi merupakan akses jalan utama Jabar selatan menghubungkan tiga kecamatan di wilayah Garut selatan.

"Kalau terjadi lagi longsor, kemungkinan jalur selatan Garut itu terputus," kata Adeng.

(KR-FPM/I006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013