Sebab adalah rahasia umum di hampir banyak wilayah di Indonesia, termasuk jawa Tengah, penanganan masalah hukum dan korupsi kurang tegas. Banyak kasus di Jateng, seperti dugaan korupsi pembebasan lahan tol, dan dugaan permainan dana bantuan sosial tiJakarta (ANTARA News) - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah akan segera dilaksanakan tahun 2013, sehingga perlu dipastikan semua calon yang diusung memiliki latar belakang baik dan tak terkait korupsi.
Direktur Serikat Kerakyatan Indonesia (Sakti) Puji Widianto saat dihubungi pers dari Jakarta, Sabtu, mengatakan kriteria calon gubernur untuk Jawa Tengah adalah yang memiliki visi antikorupsi serta prorakyat.
"Sebab adalah rahasia umum di hampir banyak wilayah di Indonesia, termasuk jawa Tengah, penanganan masalah hukum dan korupsi kurang tegas. Banyak kasus di Jateng, seperti dugaan korupsi pembebasan lahan tol, dan dugaan permainan dana bantuan sosial tidak terkuak dengan benar," katanya.
Menurut Puji, kriteria cagub tersebut harus benar-benar bersih dari korupsi, sehingga kalau ada pasangan calon yang terlibat kasus korupsi, harus ditolak.
Dia mengatakan, korupsi itu seperti candu lebih bahaya dari narkoba. Seseorang yang pernah diketahui terlibat dugaan korupsi, potensial akan mengulangi perilakunya itu begitu mendapat kesempatan saat menjabat.
"Jadi kalaupun pasangan itu bilang takkan mengulangi seperti itu lagi, itu bukan jaminan. Karena biasanya pasti berulang lagi begitu ada kesempatan. Sebab korupsi itu layaknya candu," ujar Puji.
Oleh Karena itu, dia menekankan agar masyarakat lebih mengawasi proses pencalonan kepala daerah demi mencegah adanya calon yang sudah terindikasi korupsi, atau yang terindikasi biasa menggunakan politik uang saat pilkada.
Puji juga menyerukan pada partai politik agar benar-benar memantau kualitas calon yang hendak diusung. Kriteria calon harus dikawal dengan ketat agar parpol tak tertipu calon yang biasa menggunakan cara-cara korup.
"Kami harap di Jateng ada sosok seperti Jokowi, yang benar-benar prorakyat, peduli kepentingan publik, dan benar-benar bersih dari korupsi," katanya.
Direktur Pattiro Semarang, Dini Isnayati menatakana senada bahwa yang menyatakan bahwa kriteria pemimpin daerah baik adalah yang memiliki integritas dengan "track record" tanpa masalah pidana khusunya korupsi.
"Selain harus bersih, dia juga harus seorang visioner, yakni mengerti kondisi Jawa Tengah," kata Dini.
Dengan mendorong kriteria demikian, diharapkan pimpinan daerah terpilih nantinya mampu memastikan proses pembangunan berjalan efisien dan efektif. Calon yang demikian bisa menggunakan uang APBN, yang merupakan uang rakyat, secara efektif dan efisien.
"Jadi seberapa efisien dan efektif uang rakyat itu digunakan untuk membangun akan tergantung bagaimana pemimpinnya. Kalau korup, jelas takkan efisien penggunaannya," kata Dini.
Puji Widianto juga mengakui masyarakat sipil harus bekerja keras mendorong pilkada menghadirkan pemimpin daerah yang benar-benar bersih. Salah satu caranya adalah membuat kontrak politik antikorupsi dengan calon-calon yang ada.
"Untuk Gerakan Jateng Bersih, itu nanti akan kami koordinasikan dulu dengan organisasi lain. Jelas ada rencana itu karena Jateng itu dari tahun ke tahun tingkat korupsinya makin meningkat," tutur Puji.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013