... NasDem itu partai baru sehingga harus hati-hati melangkah... "
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum (domisioner) Partai NasDem, Sugeng Suparwoto, menegaskan, ada banyak cendekiawan yang menyatakan kesediaannya untuk menjadi ketua dan anggota di Majelis Pakar Partai NesDem menggantikan Harry Tanoesoedibjo.


Taipan media massa nasional ini mengundurkan diri secara resmi dari kepengurusan Partai NasDem. Tidak lama kemudian, pemimpin eksekutif puncak partai politik yang semula organisasi massa itu "kembali" kepada penggagasnya, sesama taipan media massa nasional, Surya Paloh.

"Setelah Pak Harry Tanoe mundur tidak akan membuat Partai NasDem layu. Justru banyak cendekiawan yang menyatakan kesediaannya untuk menjadi ketua dan anggota majelis pakar," kata Suparwoto di lokasi Kongres I Partai NesDem di NasDem di Balai Sidang Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, hingga saat ini ada sebanyak 47 orang cendekiawan berpendidikan doktor dan magister yang menyatakan kesediaannya untuk berada di Majelis Pakar Partai NasDem.


Banyak kalangan yang menilai, keberadaan Tanoesoedibjo cukup strategis di partai politik itu mengingat jaringan media massa elektronika yang dia miliki, selain kapital dalam jumlah besar.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (domisioner) Partai NasDem, Ferry Baldan, mengatakan, NasDem itu partai baru sehingga harus hati-hati melangkah. Jika sampai salah melangkah maka akan menurunkan keparcayaan publik, kata politisi bekas pengurus Partai Golkar itu.


Partai NasDem mengklaim basis massanya kuat di seluruh Indonesia dan siap mengambil alih kepemimpinan nasional dari Partai Demokrat yang kini berkuasa. Waktu untuk melihat apakah klaim itu terwujud atau tidak adalah Pemilu 2014.


(R024)



Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013