Nabi Muhammad SAW adalah sosok pemimpin yang mengajurkan sekaligus mencontohkan dan melarang sekaligus mencontohkan maka menjadi sosok yang terus diikuti oleh umatnya,"Jakarta (ANTARA News) - Masalah bangsa yang terjadi akhir-akhir ini termasuk bentrokan antara kelompok masyarakat dan sektor lain dapat diatasi dengan menerapkan contoh hidup sederhana dan ajaran agama, kata seorang akademisi.
Rektor Institut Agama Islam Negeri Raden Inten Bandar Lampung Prof Dr H Mohammad Mukri M.Ag. dalam ceramahnya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara Jakarta, Jumat malam, mengatakan Rasulullah SAW merupakan contoh yang sangat baik sebagai pemimpin.
"Nabi Muhammad SAW adalah sosok pemimpin yang mengajurkan sekaligus mencontohkan dan melarang sekaligus mencontohkan maka menjadi sosok yang terus diikuti oleh umatnya," katanya.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW menjadi bukti sekaligus contoh bahwa ajaran agama dapat diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari dan membawa harmonisasi.
"Pemahaman agama yang institusional, harus diubah pemahaman yang fungsional dan subtanstif dengan inilah agama menjadi pengalaman hidup pribadi dan berdampak pada integritas kehidupan. Ini sudah diwujudkan oleh akhlak Rasulullah SAW, beliau menjadi model bagaimana menterjamahkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Rektor IAIN Raden Inten yang membawakan tema ceramah Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.itu mengatakan ada beberapa contoh yang ditunjukkan olah Rasulullah sebagai pemimpin dan dapat menjadi pedoman semua pihak hingga hari ini.
"Ada tiga sifat moral pemimpin yaitu Nabi merasa berat atas penderitaan orang lain atau dengan kata lain memiliki sense of crisis. Nabi juga amat berkeinginan aman dan sentosa atau sense of achievment karena tugas pemimin menumbuhkan harapan dan membuat peta jalan politik untuk capai kesejahteraan, dan Nabi adalah penyayang dan pengasih pada semua pihak," katanya.
Ia menambahkan, "Kemaslahatan bangsa, tindakan pemimpin atas rakyat terikat kepentingan dan kemaslahatan. Pemimpin wajib bertindak tegas atas kepentingan bangsa dan bukan pribadi."
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung di Istana Negara Jakarta, Jumat malam, dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.
Hadir juga Ibu Negara Ani Yudhoyono, Herawati Boediono, para menteri kabinet, duta besar negara sahabat dan pejabat lainnya.
(P008/N002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Ini ucapan Profesor atau penjual sabun..?
Sudah jelas-jelas agama adalah biangya kerusuhan dan korupsi.Belum melek juga matanya dan kupingnya!!
Mana ada Negara yang selalu Ribet ngurusin agama kehidupan Rakyatnya bisa tenang ,tentram dan Rukun...????
di RI TV nya meliput berita negara timteng nggak sih?tiap hari bom, bedhil ,meledak .Makan aja susah apalagi tidur.
Agama VS aulloh VS Bom ah,,,,,Muak!!.
Nggak usah pada pamer agama !memalukan.