Jakarta (ANTARA) - Drama musikal persembahan seniman sekaligus sutradara Rama Soeprapto berjudul "Hayati: Cerita Panji Mencari Hakikat Cinta" akan ditampilkan perdana malam ini di Qatar untuk mengajak masyarakat dunia mengenal budaya Indonesia yang penuh dengan keberagaman.
“Saya memperkenalkan Panji, salah satu tokoh dalam Hayati ke dunia, untuk pertama kalinya di Doha, Qatar, karena melalui sosok Panji, kita bisa menyatukan benang-benang antara Indonesia dan Qatar yang punya kesamaan kebhinnekaan, Hayati dapat menjadi duta kebudayaan kita, karena menceritakan banyak tentang pencarian jati diri,” kata Rama dalam jumpa pers tentang Tahun Kebudayaan Qatar yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Rama menjelaskan, Hayati terinspirasi dari manuskrip Jawa Kuno mengenai arti dan tujuan hidup, nilai hakiki manusia, etika dan moral dari pemikiran Mangkunegara IV yang ditulis dalam Serat Wedhatama (1809), nilai-nilai agama Islam dan doa dari Sunan Kalijaga, serta budaya Jawa, yang juga dilengkapi dengan sentuhan Bali.
Baca juga: RI jadi negara Asia Tenggara pertama isi Tahun Kebudayaan Qatar
“Hayati menyajikan kisah cinta dan pencarian jati diri antara Panji dan Sekartaji. Kissah cinta Panji dan Sekartaji adalah cerita hakikat manusia, tentang kehidupan yang melebihi arti nafas dan detak jantung, kehilangan dan perpisahan yang tak lepas dari kehidupan. Kita tidak bisa lari dari takdir,” kisahnya.
Ia menjelaskan, Hayati dalam bahasa Arab berarti kehidupan dan dalam Bahasa Indonesia berarti pohon kehidupan.
Drama musikal ini akan menampilkan 15 pemain, menggabungkan antara Jawa, Bali, sedikit nuansa Sulawesi yakni Tari Pakarena, dan instrumen-instrumen musik yang merupakan gabungan dari beberapa daerah di Indonesia.
“Semua elemen yang ada di Nusantara diramu menjadi satu kesatuan, bagaimana Hayati mewakili Indonesia dalam panggung dunia,” tuturnya.
Baca juga: Dubes Qatar temui Sultan HB X bahas "Qatar-Indonesia Year of Culture"
Rama juga belajar dari Qatar bahwa budaya harus datang dari sesuatu yang dirawat dan dilindungi, yang kemudian membawanya pulang ke Indonesia untuk mengangkat sesuatu kisah dari babad-babad kuno yang memiliki arti luar biasa, tetapi jarang diangkat ke publik, termasuk Serat Wedhatama yang ternyata memiliki peran bagi para pemimpin Indonesia untuk merumuskan Pancasila.
“Kita punya kekuatan budaya musik, dan luar biasa, semua ditarik dalam pohon di Candi Borobudur yang kisahnya juga diangkat lewat Hayati. Jadi, kisah ini menyatukan keberagaman, bagaimana agar pariwisata di Indonesia bisa diangkat kembali dengan diplomasi budaya. Semoga Hayati ini bisa jadi ruang untuk diskusi budaya, menjadi jembatan bagi Indonesia di dunia Internasional, membuka jalan dari segi perekonomian, budaya, bisnis,” katanya.
Baca juga: RI gunakan kopi sebagai alat diplomasi budaya dengan Qatar
Indonesia terpilih menjadi mitra Tahun Kebudayaan Qatar atau Qatar Years of Culture 2023, sekaligus negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kesempatan untuk melangsungkan pertukaran budaya dengan negara tersebut.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023