Rupiah melemah permasalahannya karena shortage supply dollar valuta asing dari hari ke hari,"
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyatakan melemahnya rupiah pada awal tahun ini merupakan akibat kurangnya persediaan valas di dalam negeri.
"Rupiah melemah permasalahannya karena shortage supply dollar valuta asing dari hari ke hari," kata Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono di Kantor BI, Jakarta, Jumat.
Hartadi menegaskan, tidak ada perubahan fundamental dari instrumen atau apapun terkait melemahnya rupiah tersebut.
"Di dalam BOP (Balance of Payment atau neraca pembayaran) kita masih surplus overallnya, artinya defisit di current account masih bisa ditutupi oleh capital account (neraca modal)," kata Hartadi.
Namun menurut Hartadi, porsi dalam BOP masih banyak yang didukung oleh investasi langsung atau Foreign Direct Investment (FDI).
"Kami harus ketahui, dari FDI itu mungkin sekitar 75--85 persen dalam bentuk `in kind`, dalam bentuk barang maupun jasa, misalnya jasa konsultan, dan hanya sedikit dalam bentuk tunai," ujar Hartadi
Oleh karena itu, lanjut Hartadi, defisit ekspor-impor hanya sebagian yang tertutupi dengan dana tunai di pasar.
"Dari waktu ke waktu kami harus berani masuk ke pasar untuk menurunkan gap antara supply dan demand di pasar valuta asing," katanya.
Hartadi menambahkan, prediksi membaiknya pertumbuhan perekonomian dunia pada 2013 juga akan berdampak membaiknya ekspor di tanah air.
"Kami harapkan ekspor kembali meningkat," ujar Hartadi.
(C005/S025)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013