Angka kerugian sementara baru dari lima kabupaten/kota sekitar Rp66,2 miliar. Kami targetkan pekan depan semuanya sudah ada rekapitulasi kerugian akibat banjir,"

Serang (ANTARA News) - Angka sementara kerugian akibat banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Banten mencapai Rp66,2 miliar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Ino S Rawita di Serang, Jumat mengatakan, laporan sementara dari lima kabupaten/kota di Banten yang terkena banjir mengalami kerugian sekitar Rp66.215.520.000. Sedangkan tiga kabupaten/kota lainnya yang juga terkena dampak banjir belum menyampaikan laporan kerugian ke BPBD provinsi.

"Angka kerugian sementara baru dari lima kabupaten/kota sekitar Rp66,2 miliar. Kami targetkan pekan depan semuanya sudah ada rekapitulasi kerugian akibat banjir," kata Ino S Rawita usai rapat kordinasi dengan BPBD kabupaten/kota terkait penanganan banjir di Banten.

Menurut Ino, kerugian akibat banjir tersebut terdiri dari kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan, rumah warga, sawah, kebun dan tambak di lima kabupaten/kota.

Diantara kabupaten/kota yang sudah melaporkan nilai kerugian ke BPBD Banten yakni Kabupaten Pandeglang senulai Rp14,8 miliar akibat banjir di 18 kecamatan, Kabupaten Lebak senilai Rp25,7 miliar karena banjir terjadi di 19 kecamatan, di Kabupaten Serang kerugian mencapai Rp19,4 miliar, Kota Serang Rp196,3 juta, Kabupaten Tangerang Rp5,8 miliar.

"Kami masih menunggu laporan dari Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kota Cilegon. Pekan depan laporannya sudah masuk dan akan dilaporkan ke pusat," kata Ino.

Ino mengatakan, mekanisme bantuan yang akan disalurkan untuk korban banjir nantinya akan diserahkan melalui pihak-pihak terkait, baik yang menjadi kewenangan provinsi mauoun kabupaten/kota. Pihaknya akan melaporkan seluruh kerugian akibat banjir tersebut kepada pemerintah pusat.

"Selain kerugian materil, banjir dan longsor juga mengakibatkan sembilan orang korban meninggal dunia," katanya.

Ia mengatakan, masa tanggap darurat banjir di Banten akan diperpanjang hingga pertengahan Pebruari 2013 mengingat kondisi hujan di Banten kemungkinan masih akan berlangsung hingga Pebruari 2013.

"Laporan dari BMKG bahwa potensi hujan di Banten masih tinggi, sehingga masa tanggap darurat ini akan diperpanjang hingga Pebruari 2013," kata Ino.
(ANT)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013