... 27 Januari 2013 ini pasang naik bakal lebih kecil dibanding setengah bulan sebelumnya... "
Jakarta (ANTARA News) - Ahli astronomi dari Jogja Astro Club, Ma'rufin Sudibyo, mengatakan, kecil kemungkinan Jakarta akan tenggelam pada Minggu nanti (27/1).

"Memang pada tanggal itu terjadi bulan purnama yang berimbas pada peningkatan pasang air laut. Namun, berdasarkan hasil simulasi, memperlihatkan pasang yang terjadi tidaklah setinggi pasang perigean yang terjadi pada 10-14 Januari lalu," ujar Sudibyo, yang dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan pasang pada 10-14 Januari, kombinasi antara konjungsi bulan dan matahari. Saat itu bulan menempati titik perigee orbitnya. Saat itu koefisien pasang mencapai 105 (dari nilai maksimal 112) dengan tinggi 110 cm (maksimum 120 cm) di atas muka laut rata-rata.

Sementara pada 26 -29 Januari 2013 mendatang, koefisien pasangnya diestimasikan 89 dengan tinggi pasang diestimasikan 90 cm di atas muka laut rata-rata.

"Sehingga untuk 27 Januari 2013 ini pasang naik bakal lebih kecil dibanding setengah bulan sebelumnya."

Faktor lain curah hujan. Pada periode 15 hingga 18 Januari curah hujan berada di batas normal yang disebabkan banyak faktor, antara lain Madden Julian Oscillation (MJO) yang sedang melintas Indonesia dan gangguan atmosferik akibat Topan Narelle di sebelah barat Australia.

MJO adalah faktor anomali cuaca yang kerap terjadi di Indonesia selain el-Nino dan osilasi dwi-kutub.

MJO sudah bergeser jauh meninggalkan Indonesia dan telah ada di Samudera Pasifik. Di sisi lain, di selatan Indonesia sempat terbentuk badai tropis Oswald dan Peta, masing-masing berpusat di Teluk Carpentaria (Australia bagian utara) dan Pilbara (Australia bagian barat).


"Namun kedua badai itu telah meluruh, sehingga potensi gangguan atmosfer pun tereleminasi," jelas dia.
Sepekan ke depan semuanya tetap berlangsung seperti ini, peluang curah hujan di atas normal adalah kecil.

Meski demikian, dia meminta masyarakat tetap waspada karena cuaca adalah fenomena alam yang sulit diprediksi.

Sebelumnya, pakar hidrologi Universitas Indonesia, Firdaus Ali, mengatakan, Jakarta bisa "tenggelam" alias kembali banjir akibat pasang purnama yang terjadi pada Minggu (27/1).


(I025/C004)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013