Mexico City (ANTARA) - Serikat pekerja tambang minyak terbesar di Argentina mulai Senin melancarkan mogok kerja tanpa batas waktu untuk menuntut perbaikan kondisi kerja setelah serangkaian kecelakaan meluka sejumlah pekerja.
Serikat pekerja dari perusahaan minyak dan gas swasta dari Rio Negro, Neuquen dan La Lampa, merupakan serikat terbesar di Argentina karena menghimpun sekitar 25.000 pekerja.
Mereka menuntut perbaikan kondisi kerja di Vaca Muerta yang merupakan kawasan dengan cadangan gas dan minyak bumi terbesar keempat di dunia.
"Sudah lelah oleh banyaknya insiden tragis yang merenggut nyawa atau membuat cacat dan sikap tak bertanggung jawab perusahaan serta pemerintah dalam mengatasi masalah ini, kami putuskan untuk merealisasikan rencana melawan yang dibuat Kamis lalu," kata serikat pekerja tersebut.
Baca juga: Pekerja kereta api Inggris akan mogok pada 13 Mei
Mereka menyatakan bahwa pembicaraan dengan para pemimpin perusahaan yang sudah dilakukan sebelumnya, sama sekali tidak membuahkan hasil dan malah dijadikan alat oleh pihak perusahaan untuk mengulur waktu bertindak.
Perusahaan minyak milik Argentina YPF yang menjadi salah satu perusahaan paling terdampak oleh aksi pekerja ini enggan mengomentari masalah ini.
"Kesewenang-wenangan pemilik bisnis terhadap kehidupan dan integritas pekerja sangat mengkhawatirkan," kata serikat pekerja itu, sembari mengecam sikap tidak peduli pengambil keputusan yang telah menghancurkan kehidupan pekerja.
Pemogokan tersebut dipicu oleh insiden yang terjadi pekan lalu ketika seorang pekerja terpaksa diamputasi kakinya..
Produksi kilang minyak Vaca Muerta naik menjadi 300.400 barel per hari pada Maret atau naik 36 persen dibanding tahun lalu, sementara produksi gas alam bulan ini naik 14 persen.
Baca juga: Inggris dilanda aksi mogok terbesar sejak satu dekade
Sumber: Reuters
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023