jalan nasional, bukan jalan provinsi dan kabupaten juga bukan jalan tol

Jakarta (ANTARA News) - Sepanjang 100 km jalan yang ada di Jabodetabek rusak berlubang akibat tergerus banjir yang terjadi di wilayah itu dan sebagian sudah di tambal sementara serta permanen.

"Perhitungan jalan yang rusak tersebut adalah jalan nasional, bukan jalan provinsi dan kabupaten juga bukan jalan tol," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak kepada pers di Istana Wapres Jakarta, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Hermanto usai mengikuti rapat pengarahan Reformasi Birokrasi yang dipimpin Wakil Presiden Boediono dan dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, serta sejumlah wakil menteri.

Dikatakan, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek telah mengakibatkan sejumlah ruas jalan rusak, seperti berlubang hingga longsor sehingga membahayakan pengendara kendaraan bermotor.

Dari hasil pemantauan kementeriannya, kata Hermanto, sejumlah ruas jalan yang rusak parah antara lain di daerah Cilincing sekitar Tanjung Priok, Jembatan Tiga, Daan Mogot, MT Haryono, serta Yos Sudarso.

"Selain itu ada juga jalan yang tertutup longsor di wilayah Bogor sehingga jalannya menjadi rusak," katanya.

Menurutnya, jalan yang rusak dan diperbaiki oleh Kementerian PU adalah jalan nasional, sementara untuk jalan provinsi perbaikan dilakukan oleh pemerintah setempat yang mendapat dukungan teknis dari pusat.

"Kalau untuk jalan tol yang rusak maka pengerjaannya dilakukan oleh operatornya," katanya.

Biaya yang dibutuhkan untuk menambal sementara, dikatakan, nilainya mencapai Rp50 miliar, sedangkan untuk menjadi perbaikan permanen mencapai Rp90 miliar.
(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013