Gunung Kidul (ANTARA News) - Seluas 60 hektare tanaman jagung dan kacang siap panen di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dirusak monyet ekor panjang, kata Camat Ponjong, Haryo Ambarsuwardi di Gunung Kidul, Jumat.
Ia mengatakan, sedikitnya 250 monyet ekor panjang menyerang tanaman jagung dan kacang di wilayah Sumprit, Kenteng, Kanigoro dan Sumberan.
"Saat ini, masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) sedang mengupayakan supaya monyet tidak menyerang tanaman milik warga," jata Haryo.
Dia mengatakan, monyet yang bertempat di Goa Songgilip dan Gunung Bandeng kekurangan pangan, akibatnya menyerang tanaman masyarakat.
Kata dia, Pemerintah Kecamatan (pemcam) Ponjong bekerjasama dengan LSM membuatkan rumah panggung dan menyediakan makanan monyet dengan harapan tidak menyerang tanaman masyarakat.
"Kami menyadari, monyet merupakan hewan yang dilindungi. Untuk itu, kami mengupayakan bagaimana monyet tetap mendapatkan makanan tanpa merusak tanaman warga," kata dia.
Staf pemberdayaan masyarakat Kecamatan Ponjong, Margono mengatakan, kejadian serangan monyet ekor panjang ini merupakan hal wajar. ketersediaan pakan di habitat monyet tersebut sedikit.
"Ini menjadi perhatian pemerintah kecamatan, bagaimana supaya keterdiaan pakan monyet tetap terjaga dan tanaman masyarakat tidak diserang," kata dia.
Dia mengatakan, tanaman jagung dan kacang di wilayah Karangasem dan Kenteng masih muda. Sementara, di wilayah Tambakromo akan memasuki masa panen.
"Monyet ekor panjang merupakan aset yang dimiliki Kecamatan Ponjong. Kami tidak ingin populasi monyet berkurang, karena menjadi aset wisata. Kami berencana menjadikan Kecamatan Ponjong sebagai tempat wisata dan studi tentang monyet. Kami akan mengembangka tanaman matoa dan rambutan di Kecamatan Ponjong," kata dia.
Kepala Dusun Kanigoro, Sunaryo mengatakan serangan monyet ekor panjang terjadi setiap tahunnya. Serangan monyet biasanya terjadi pada musin panen jagung tiba.
"Kawanan monyet ini memakan jagung yang siap panen dan merusak tanaman kacang milik warga," kata dia
(KR-STR)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013