Jakarta (ANTARA News) - Rapat Dewan Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan mempertahankan suku bunga penjaminan di bank umum 12,50 persen, valuta asing juga tetap 4,75 persen, namun suku bunga penjaminan BPR turun 0,50 basis poin menjadi 16,50 persen, untuk periode 15 Juni - 14 Juli 2006. Direktur Penjaminan dan Manajemen Resiko LPS, Firdaus Djaelani, di Jakarta, Jumat, mengatakan tetapnya suku bunga penjaminan bank umum tersebut mengingat kondisi ekonomi yang belum memungkinkan untuk menurunkan suku bunga penjaminan. "Itu kita lihat berdasarkan beberapa indikasi ekonomi. Rupiah saat ini agak tertekan, kemudian kita ada rencana membayar utang IMF. Ini kita lakukan agar jika pembayaran (utang dilakukan) rupiah tidak terlalu tertekan," kata Direktur Penjaminan dan Manajemen Resiko LPS, Firdaus Djaelani, yang dihubungi usai mengikuti Rapat Dewan Eksekutif. Saat ditanya apakah upaya pelunasan utang IMF berpengaruh sangat besar kepada kondisi moneter, dia mengatakan, pasti ada pengaruhnya. "Meski tidak masuk dalam APBN, tetapi itukan (utang kepada IMF) masuk dalam cadangan devisa. Kita mengkhawatirkan ini akan digunakan oleh spekulan untuk memainkan uang," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006