Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa Program Studi Business Mathematics Sekolah STEM Universitas Prasetiya Mulya Felda Everyl mengatakan keaktifan dalam berbagai organisasi menjadi nilai tambah agar bisa lolos beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
“Selain transkrip nilai juga diperhatikan bagaimana pengalaman berorganisasi mahasiswa,” ujar Felda di Jakarta, Ahad
Felda merupakan salah seorang penerima beasiswa IISMA 2023 yang akan berangkat ke University of Waterloo, Kanada. Selain itu, untuk bisa mendapatkan beasiswa IISMA, perlu dipersiapkan sejak jauh hari.
Menurut dia, yang paling penting adanya motivasi baik dari internal maupun eksternal. Dari sisi internal, ada motivasi untuk membangun diri menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: IISMA berikan pengalaman belajar baru bagi mahasiswa
Baca juga: Kemendikbud minta peserta IISMA 2023 berkontribusi bangun Indonesia
Dia memberi contoh bagaimana dirinya sejak lulus SMA, sudah mulai mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai kegiatan dan ikut terlibat berbagai kepanitiaan. Bahkan pada semester empat, dia sudah mulai magang di Kementerian Keuangan.
“Untuk faktor eksternalnya, dipersiapkan kemampuan komunikasi dan artikulasi saat penyampaian pemikiran kita saat beasiswa juga harus jelas,” kata dia.
Rencananya, ia akan berangkat ke Kanada pada Agustus mendatang. Felda menargetkan selama di Kanada, dapat melakukan pertukaran budaya antara Indonesia dan Kanada, dengan mengikuti berbagai kegiatan.
Penerima beasiswa IISMA 2022, Jonathan Evan, mengatakan IISMA bukan hanya sekadar program tetapi pengalaman yang tak terlupakan bagi dirinya. Belajar di luar negeri, membutuhkan usaha yang ekstra karena mahasiswa harus mempelajari di luar materi yang diberikan dosen di kelas.
“Sebelum ujian, ditarget untuk bisa membaca buku teks hingga 1.000 halaman,” kata Evan.
Sebelumnya, Kemendikbudristek melepas lebih dari 1.600 mahasiswa program sarjana dan vokasi akan diberangkatkan ke luar negeri untuk mengikuti program IISMA 2023.
Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Sri Gunani Partiwi, mengatakan satu semester bukanlah waktu yang panjang. Oleh karena itu, para mahasiswa harus memiliki perencanaan yang baik dan mengisi satu semester tersebut dengan kegiatan yang bermanfaat.
“Agar selama mengikuti Program IISMA, para mahasiswa dapat menjalankan peran mereka sebagai duta bangsa sekaligus menyerap ilmu dan budaya baik yang bermanfaat bagi pengembangan dirinya,” kata Gunani.*
Baca juga: Dubes bidik 1.000 pelajar Indonesia belajar di Polandia pada 2025
Baca juga: Kemendikbud: 1.692 penerima beasiswa IISMA siap jadi duta RI
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023