Pelatih Manchester City Pep Guardiola merayakan gol pertama yang dicetak Bernardo Silva pada pertandingan semifinal leg kedua Liga Champions melawan Real Madrid di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Rabu (17/5/2023). Manchester City menang dengan skor 4-0 yang membuat unggul 5-1 atas Madrid secara agregat sehingga juara Liga Inggris itu berhak tampil di final melawan Inter Milan. ANTARA FOTO/REUTERS/REUTERS/Molly Darlington/aww.

Paling konsisten

Kini, Manchester City menyamai Everton dengan sembilan kali menjuarai liga utama atau empat trofi di bawah Arsenal yang sudah 13 kali menjuarai liga utama.

Manchester United dan Liverpool menjadi dua tim yang paling sering menjuarai liga utama, masing-masing dengan 20 dan 19 trofi. United juga menjadi tim yang paling sering menjuarai liga pada era Liga Premier, dengan 12 trofi.

Namun sejak 2012, Setan Merah tak pernah lagi menjuarai Liga Premier. Sebaliknya, dalam kurun waktu sama, City menjadi tim yang paling sering juara dengan tujuh kali juara yang enam di antaranya terjadi saat diasuh Guardiola.

Boleh dikata, semakin lama Guardiola melatih City, maka semakin kuat dan dominan tim ini.

Tak ada tim Liga Inggris yang sekonsisten dan sekuat City musim ini. Pun di Eropa.

Untuk itu, jika mereka sukses meraih tiga gelar musim ini, maka itu sudah sepantasnya.

Dibandingkan dengan juara dan calon juara lima liga elite Eropa lainnya musim ini, hanya Barcelona yang menyamai City dalam urusan menorehkan kemenangan dalam pertandingan liga domestik.

Baca juga: Kalahkan Espanyol 4-2, Barcelona juara Liga Spanyol 2022/23

Kedua tim sama-sama sudah memenangkan 26 pertandingan dari rata-rata 35-36 pertandingan liga sejauh ini.

Namun dalam urusan mencetak gol, City tak ada duanya. City sudah memasukkan 92 gol atau tiga gol lebih banyak dari Bayern di Bundesliga.

Kembali, hanya Barcelona yang melampaui mereka dalam perkara sulit ditembus lawan. Musim ini sejauh ini, Barca hanya kebobolan 15 gol, atau separuh dari jumlah gol lawan yang membobol gawang City.

Di Liga Inggris, bersama Newcastle United, The Citizens adalah tim tertangguh yang sampai pertandingan liga mereka yang ke-36, hanya kebobolan 31 kali, sedangkan Newcastle 32 kali.

Kini, City memiliki segalanya untuk tidak hanya mencetak sukses dalam Liga Champions, tetapi juga treble yang semestinya tak sulit diraih mengingat lawan-lawannya pada final Liga Champions dan Piala FA adalah Inter Milan dan Manchester United yang saat ini kelasnya agak di bawah mereka.

Indikatornya terlihat dari statistik Liga Inggris. United jauh tertinggal dari City sampai selisih 16 poin. United urutan keempat, City pertama.

Pun dibandingkan dengan Inter Milan yang saat ini 17 poin di bawah pemuncak klasemen Serie A yang juga juara musim ini, Napoli.

Inter juga masih berjuang untuk bisa mengikuti Liga Champions musim depan karena masih berebut tiga jatah tersisa dengan Juventus, Lazio dan AC Milan.

Bukan hanya itu, secara tim, komposisi skuad City terlalu kuat, baik untuk Manchester United maupun Inter Milan, walaupun United adalah satu dari lima tim yang mengalahkan City musim ini.

Empat tim lainnya adalah Tottenham Hotspur, Brentford dan Liverpool, serta Southampton dalam perempatfinal Piala Liga. Liverpool menjadi satu-satunya tim yang dua kali mengalahkan City, salah satunya dalam Community Shield.

Baca juga: Manchester United tantang Man City di partai final Piala FA
Baca juga: Ten Hag nilai timnya tidak bermain sesuai standar Manchester United

Selanjutnya: Bugar dan merata

Copyright © ANTARA 2023