Purwokerto (ANTARA) - Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menggagas berdirinya sebuah panti asuhan yang dikhususkan untuk anak-anak pintar dari keluarga miskin di daerah itu agar bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Saya bersama teman-teman diaspora Banyumas yang ada di Jakarta akan mendirikan Panti Asuhan Nusantara. Namun, ini di luar pemda (pemerintah daerah) ya," katanya di sela pelepasan kegiatan jalan sehat dalam rangka Hari Pendidikan Nasional di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu.
Menurut dia, panti asuhan yang dikelola Yayasan Perjuangan Satria Nusantara itu akan merekrut siswa SMA/SMK yang pintar dari setiap kecamatan di Banyumas, masing-masing satu orang, terutama yang berasal dari keluarga miskin.
Baca juga: Pemkab Banyumas bekali keterampilan 36 anak putus sekolah
Ia mengatakan anak-anak pintar tersebut akan dibiayai hingga lulus SMA/SMK, bahkan jika benar-benar pintar tidak menutup kemungkinan akan dibiayai hingga sarjana (S1) maupun pascasarjana (S2).
"Gagasan ini muncul karena saya dan teman-teman di Jakarta memikirkan bahwa banyak orang sukses yang berasal dari Banyumas, baik yang menjadi jenderal, pengusaha, birokrat, dan lain-lain," ujarnya.
Akan tetapi, dengan biaya pendidikan yang tergolong tinggi, kata dia, banyak anak pintar pendidikannya terhenti hanya sampai tingkat SMA/SMK.
Wabup mengaku telah berdiskusi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas terkait dengan rencana untuk membantu satu anak pintar dari setiap kecamatan.
"Insya Allah tahun depan sudah mulai jalan karena bangunannya sedang dibangun di Jalan Kalibener, Purwokerto. Biaya pembelian lahan dan pembangunannya didanai oleh teman-teman Diaspora Banyumas di Jakarta," ucapnya.
Ia mengatakan selain pintar, siswa yang diterima dalam program Panti Asuhan Nusantara itu juga harus berakhlak baik.
"Karena kalau pintar, tapi akhlaknya kurang baik, ya percuma. Kalau enggak pintar, kalau kami sekolahkan mungkin cuma sampai SMA untuk bisa bekerja, misalnya diberi modal kambing," katanya.
Baca juga: Pemkab Banyumas putuskan pembukaan sekolah paling akhir di Jateng
Baca juga: Dua ruang kelas SDN Kalicupak Banyumas ambruk
Menurut dia, pendidikan tidak menjamin kesuksesan, tapi sangat mendukung kesuksesan, sehingga anak-anak yang kurang pintar jangan dipaksakan sekolah terlalu tinggi.
Dalam hal ini, kata dia, anak-anak yang kurang pintar itu diberi motivasi untuk berwiraswasta sesuai dengan bidang atau keterampilan masing-masing.
Sadewo memastikan dalam pengelolaan Panti Asuhan Nusantara itu, pihaknya tidak meminta sumbangan atau mengedarkan proposal. "Tapi, kalau ada yang mau memberikan sumbangan, ya silakan," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023