Dalam dua hari ini unggas warga tetangga saya banyak yang mati secara mendadak,"
Jambi (ANTARA News) - Virus flu burung atau H5N1 semakin merebak di Kabupaten Batanghari, Jambi, dan telah menyebabkan matinya ribuan ayam milik warga di daerah itu.
Pantauan di lapangan, Kamis, wabah virus flu burung tersebut awalnya ditemukan di kawasan Desa Durian Luncuk, kemudian menyebar ke desa-desa lain.
Saat ini virus ini kembali menyerang unggas warga di Kelurahan Rengas Condong, Kecamatan Muarabulian. Kematian ayam tersebut positif akibat flu burung.
Seorang warga Kelurahan Rengas Condong, Agus, mengatakan, dalam beberapa hari ini unggas warganya banyak yang mati, dan warganya juga banyak yang khawatir mengingat virus tersebut bisa menular pada manusia.
"Dalam dua hari ini unggas warga tetangga saya banyak yang mati secara mendadak," kata Agus.
Warga yang unggasnya mati telah diminta untuk tidak memegang unggas dan segera melaporkan kepada isntansi terkait.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Batanghari Ismail Elly mengatakan, petugasnya sudah turun ke lapangan dan mengambil sampel ayam warga yang mati, ternyata ayam tersebut positif terkena flu burung.
"Setelah petugas kita mengambil sampel ayam yang mati tersebut, dipastikan ayam warga yang akibat terserang penyakit flu burung," katanya.
Setelah mendapat laporan dari warga, pihaknya langsung turun ke lokasi untuk mengambil sampel ayam yang mati guna memastikan apakah ayam yang mati tersebut positif flu burung atau karena penyakit lain.
Kepada pemilik ayam diminta untuk mengubur ayam yang mati atau dibakar, supaya tidak menular ke ayam yang lain termasuk manusia.
Untuk mengatasi mewabahnya penyakit flu burung di Kelurahan Rengas Condong, pihaknya akan melakukan penyemprotan terhadap kandang ayam milik warga setempat agar tidak menyebar ke mana-mana.
Ia mengakui, saat ini wabah flu burung telah melanda Kabupaten Batanghari, di antaranya Kecamatan Bathin XXIV, Tembesi, Bajubang, Pemayung dan terakhir di Kelurahan Rengas Condong Kecamatan Muara Bulian.
Upaya mengatasi flu burung ini dilakukan bekerja sama dengan Dinas Peternakan Provinsi Jambi, kartena keterbatasan anggaran, terutama dalam pengadaan obat untuk penyemprotan kandang.
(KR-BS/E003)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013