G7 memandang China ancaman keamanan ekonomi. Pada Sabtu (20/5), organisasi tujuh negara ekonomi maju di dunia itu merilis sebuah komunike dari Kota Hiroshima yang merujuk pengurangan risiko keterlibatan ekonomi dengan China yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua dunia.
"Saya mendukung komunike G7 tentang hubungan internasional yang kami miliki di sana," kata Albanese yang bertemu dengan aliansi Quad di Hiroshima pada Sabtu.
Albanese mengatakan Australia memprihatinkan aktivitas China. Pernyataan tersebut merujuk kepada gangguan pesawat China terhadap sebuah pesawat Australia.
Pada Mei 2022, sebuah pesawat tempur China bertindak membahayakan dengan mencegat sebuah pesawat militer Australia di wilayah Laut China Selatan.
Baca juga: Imbangi China, Jepang dan Inggris tingkatkan kerja sama keamanan
"Kami telah menyatakan keprihatinan kami dulu, kami akan terus melakukannya," kata Albanese.
"Yang perlu kita lakukan adalah memastikan kita bekerja dengan cara yang dapat meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan."
China yang tegas menentang pernyataan G7, telah mengajukan keberatan kepada penyelenggara KTT Jepang, kata kementerian luar negeri China.
Para pemimpin Amerika Serikat, Jepang, India, dan Australia yang tergabung dalam kelompok yang dikenal dengan Quad, mengatakan di Hiroshima bahwa mereka mencari wilayah "di mana tidak ada negara yang mendominasi dan tidak ada negara yang didominasi."
Pernyataan Albanese mengenai dukungannya kepada komunike G7 itu disampaikan pada saat hubungan Australia-China mulai mencair belakangan ini. China akan melanjutkan impor kayu Australia, dan pembicaraan sedang berlangsung tentang kunjungan perdana menteri ke Beijing.
Baca juga: Presiden Ukraina Zelenskyy akan hadiri langsung KTT G7 di Jepang
Sumber: Reuters
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023