Kawasan menjadi aman, tidak menjadi sumbu konflik baru.Bengkulu (ANTARA) - Pakar politik sekaligus akademikus Universitas Bengkulu Dr. Panji Suminar menyatakan pasca-Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Asia Tenggara menjadi kekuatan baru yang bisa menjaga stabilitas politik dunia di luar dua blok yang sudah ada, Barat dan Timur.
"Dengan kekuatan dan kolaborasi antarnegara di kawasan ASEAN pasca-KTT ini, harusnya bisa menjadi kekuatan baru yang setara dengan dua blok, Barat dan Timur. Menjadi kekuatan politik baru dunia, yang tentu tetap berpegang teguh dengan karakter bebas aktif, kompetitif, dan tidak ditarik-tarik salah satu blok, harus nonblok," kata Panji Suminar di Bengkulu, Sabtu.
Dengan prinsip dan karakter tersebut serta pengaruh yang telah dibangun fondasinya lewat KTT ASEAN pada tahun ini, menurut dia,membuat dua blok besar di dunia saat ini akan memandang ASEAN sebagai kekuatan baru yang tidak bisa dipandang remeh.
Panji mengemukakan bahwa situasi politik dan keamanan ASEAN yang saat ini cukup stabil membuat negara-negara di kawasan menjadi makin kuat. Kondisi perekonomian yang juga bertumbuh dan kerja sama negara di kawasan dalam mengokohkan perekonomian dapat menciptakan stabilitas politik kawasan.
"Kawasan menjadi aman, tidak menjadi sumbu konflik baru," ujarnya.
Sementara itu, di dua blok sedang tidak baik-baik saja, persaingan Amerika dan Tiongkok, perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada Eropa dan dunia, tentu membuat stabilitas politik dan keamanan di dua blok terganggu.
"ASEAN yang relatif aman. Oleh karena itulah, ASEAN bisa menjadi kekuatan baru dunia, menjadi rujukan dunia dalam menjaga stabilitas politik," ucapnya.
Sementara itu, di dua blok sedang tidak baik-baik saja, persaingan Amerika dan Tiongkok, perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada Eropa dan dunia, tentu membuat stabilitas politik dan keamanan di dua blok terganggu.
"ASEAN yang relatif aman. Oleh karena itulah, ASEAN bisa menjadi kekuatan baru dunia, menjadi rujukan dunia dalam menjaga stabilitas politik," ucapnya.
Asalkan, lanjut Panji, kolaborasi, kerja sama, hubungan bilateral, dan berbagai kesepakatan dalam KTT ASEAN benar-benar direalisasikan negara-negara di kawasan dan dilakukan berkelanjutan.
Ia menegaskan bahwa negara-negara di kawasan harus bertanggung jawab, merealisasikan kesepakatan, saling bantu, dan saling menguatkan.
"Jangan KTT hanya jadi ajang seremonial saja bagi negara-negara kawasan," ujarnya.
"Jangan KTT hanya jadi ajang seremonial saja bagi negara-negara kawasan," ujarnya.
Penyelenggaraan KTT Ke-42 ASEAN digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tanggal 10—11 Mei 2023.
Sejumlah isu dibahas, di antaranya soal keterhubungan ASEAN, komunitas politik dan keamanan ASEAN, isu regional dan internasional, serta beberapa isu penting lainnya.
Baca juga: Pakar: Indonesia layak pimpin ASEAN cegah sumbu konflik kawasan
Baca juga: ASEAN kirim bantuan kemanusiaan untuk korban Topan Mocha di Myanmar
Baca juga: Pakar: Indonesia layak pimpin ASEAN cegah sumbu konflik kawasan
Baca juga: ASEAN kirim bantuan kemanusiaan untuk korban Topan Mocha di Myanmar
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023