"Gas bumi memasuki masa keemasan atau golden age karena menopang transisi energi. Menjadi backbone untuk transisi energi," ungkap Saleh dalam kegiatan Media Workshop Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Bandung, Jawa Barat (20/5/2023).
Keunggulan gas bumi yaitu memiliki kandungan emisi karbon yang lebih rendah jika dibandingkan dengan energi fosil lain. Untuk itu, Saleh menegaskan bahwa gas bumi perlu pengembangan dan pemanfaatan yang semakin masif. "Di antaranya melalui mekanisme lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) secara bertahap serta pengembangan jaringan gas rumah tangga dan pelanggan kecil," ujarnya.
Keputusan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2023 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) tahun 2022-2031 juga mengamanatkan pelelangan WJD tersebut. "Lelang WJD akan memerhatikan ketersediaan dan kecukupan pasokan gas bumi, komitmen badan usaha, perencanaan dan infrastruktur, serta biaya pengelolaan," paparnya.
Lebih lanjut, pengembangan dan pemanfaatan gas bumi yang terintegrasi memerlukan dukungan dari berbagai pihak. “Kita yakin pengembangan gas bumi ke depan akan semakin baik," pungkas Saleh.
Senada, Corporate Secretary PLN Energi Primer Indonesia Mamit Setiawan, menyatakan bahwa gas bumi adalah kendaraan utama menuju transisi energi.
"Pembangkit yang energinya bersumber dari gas bumi dikategorikan sebagai energi bersih," jelas Mamit.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM yang diwakili Koordinator Komunikasi dan Layanan Informasi Publik Khoiria Oktaviani menyampaikan apresiasi atas dukungan media massa dalam menyampaikan berita di sektor energi. "Terima kasih atas dukungan selama ini. Media massa menjadi bagian penting dalam menyebarluaskan dan mengedukasi masyarakat, terutama di sektor energi," ucapnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023