Kupang (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Jumat, kembali mengevakuasi 43 Warga Negara Indonesia (WNI) yang selama ini mencari nafkah di Dili, Timor Timur (Timtim) menggunakan pesawat Hercules milik TNI-Angkatan Udara dari Bandara Comoro Dili menuju Pangkalan Udara (Lanud) El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). "Saat mengantar bantuan kemanusiaan dari Presiden Indonesia di Bandara Comoro Dili Timtim ada WNI yang ingin kembali ke Tanah Air karena merasa hidupnya terancam sehingga langsung dievakuasi," kata Komandan Lanud El Tari Kupang, Letkol (Pnb) Historis Bu`ulolo, di Kupang, Jumat. Dua pesawat Hercules milik TNI-AU dikerahkan untuk mengangkut 24 ton bahan bantuan kemanusiaan dari Squadron Udara 31 dan 32 Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdana Kusuma. Kedua pesawat Hercules itu terbang dari Jakarta ke Denpasar lalu ke Bandara Komoro Dili dan kembali ke Jakarta melalui Kupang. Sementara 43 WNI yang dievakuasi itu sejak meletus insiden berdarah di Timtim akhir Mei lalu, mengungsi ke tempat persembunyian di sejumlah titik aman seperti Susteran Ganossa di Comoro, Kantor Perwakilan PBB di Timtim (UNOTIL) dan Kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) di Dili. Dengan demikian, sejauh ini pemerintah Indonesia sudah mengevakuasi 1.643 WNI melalui udara dari Dili menuju Kupang dengan menggunakan dua pesawat Hercules milik TNI-AU dari tanggal 27-30 Mei 2006. Dan Lanud El Tari mengatakan, 43 warga Indonesia itu direkomendasikan oleh KBRI Dili untuk diangkut ke wilayah NTT untuk selanjutnya dipulangkan ke daerah tujuan. Sebagian dari WNI hendak menuju ke Denpasar Bali, Malang Jawa Timur dan daerah lainnya di Pulau Jawa. "Setelah tiba di Lanud El Tari Kupang kami data dan persilahkan mereka menuju daerah tujuan atas biaya sendiri." ujarnya. Sejumlah WNI yang dievakuasi mengatakan, meninggalkan wilayah Timtim merupakan pilihan yang terbaik karena negara kecil itu masih dilanda kerusuhan dan aksi kekerasan. "Semenjak terjadi demo besar-besaran akibat pemecatan ratusan tentara Timtim situasi di Kota Dili terus mencekam, di mana-mana terjadi kejar-kejaran dan pembunuhan. Makanya kami harus mengungsi ke Indonesia," ujar Sisilia Ratna. Wanita yang tengah hamil tua itu mengungsi bersama tiga orang anaknya di Kantor UNOTIL di Vila Verde Dili hingga dievakuasi menggunakan pesawat Hercules TNI-AU. Suaminya, Elisko Rosario de Jasus Guteres, masih berada di Dili Timtim guna mengurus asetnya meskipun telah hancur berantakan dalam aksi pengrusakkan dan penjarahan saat meletus aksi kekerasan pertengahan Mei lalu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006