Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, optimistis seluruh satuan pendidikan di wilayah ini mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada 2024.
"Harapan kami pada 2024 di mana Kurikulum Merdeka sudah menjadi kurikulum nasional, Kabupaten Kotawaringin Timur sudah mencapai 100 persen satuan pendidikannya mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," kata Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Muhammad Noor Akbar di Sampit, Sabtu.
Dia mengemukakan, secara keseluruhan Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki 856 satuan pendidikan, namun implementasi Kurikulum Merdeka baru mencapai 39 persen atau 356 satuan pendidikan. Oleh karena itu, masih diperlukan kerja keras bersama untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di seluruh satuan pendidikan.
Baca juga: Disdikpora Temanggung: Belum semua sekolah terapkan Kurikulum Merdeka
Akbar menjelaskan, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler beragam di mana konten akan lebih optimal, agar peserta didik memiliki cukup waktu mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Untuk mendorong lebih banyak lagi sekolah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, Dinas Pendidikan bersama pihak terkait menyusun regulasi Peraturan Bupati terkait program sekolah penggerak implementasi Kurikulum Merdeka dan perencanaan berbasis data.
Baca juga: Disdik: 90 persen sekolah di Lombok Tengah terapkan Kurikulum Merdeka
Peraturan Bupati tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi panduan untuk memudahkan setiap satuan pendidikan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing sehingga capaian kurikulum ini semakin cepat.
"Nanti, begitu Peraturan Bupati itu sudah jadi, kami akan sosialisasikan kepada seluruh satuan pendidikan. Harapannya semua sekolah bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," ujar Akbar.
Salah satu perwakilan sekolah di Kotawaringin Timur, Kepala SDN 3 Mentawa Baru Hulu Wates Salim mengatakan, pihaknya melakukan persiapan sekitar satu tahun. Tahun ini merupakan tahun pertama penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah tersebut.
Baca juga: Kadisdik: Guru di Palembang belum paham Kurikulum Merdeka Belajar
"Alhamdulillah, hari ini kami sudah membuktikan, walaupun masih perlu perbaikan-perbaikan. Kami berharap SDN 3 Mentawa Baru Hulu ini selalu terdepan dalam berbagai kegiatan, termasuk pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sehingga menjadi poin lebih dari sekolah-sekolah yang lain," demikian Wates Salim.
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Norjani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023