Saya ingin menyatakan bahwa arus gerakan restorasi lebih mengena di hati saya. Secara emosional saya ingin terlibat dalam melakukan perubahan ini,"

Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Golkar yang juga anggota Komisi I DPR RI Enggartiasto Lukito memilih pindah ke Partai NasDem dengan alasan ingin terlibat dalam membuat perubahan.

"Saya ingin menyatakan bahwa arus gerakan restorasi lebih mengena di hati saya. Secara emosional saya ingin terlibat dalam melakukan perubahan ini," kata Enggartiasto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Dengan didampingi Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella, Enggartiasto mengaku sudah mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Golkar dan Komisi I DPR RI.

"Saya telah menyampaikan surat berhenti dari Golkar, Rabu (23/1), dan seiring dengan itu sesuai undang-undang saya juga mundur dari anggota DPR RI," katanya.

Enggartiasto bergabung di Partai Golkar sejak 1979 dan menduduki kursi parlemen sebanyak tiga periode.

Berbekal pengalaman itu, Enggar menyatakan akan turut membesarkan Partai NasDem sesuai dengan slogannya, yaitu membawa perubahan.

Namun Enggar menolak dikatakan jika dia ingin mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari Partai NasDem.

"Saya tidak berpikir untuk 'nyaleg' lagi ketika bergabung di Partai NasDem. Saya sudah tiga periode jadi anggota DPR RI. Tahap pertama saya masuk ke partai ini adalah saya mau bersama-sama untuk membesarkan partai untuk melakukan perubahan," jelasnya.

Selain Enggartiasto, ada juga kelompok yang mengaku sebagai mantan aktivis reformasi 1998 yang bergabung dengan partai miliki Surya Paloh itu.

Sementara itu, mantan aktivis yang terdiri atas 48 aktivis 98, aktivis kemanusiaan, mantan ketua BEM dan komunitas pemuda pro perubahan mendeklarasikan diri masuk Partai NasDem sebagai aspirasi politiknya.

Pernyataan sikap tersebut disampaikan secara langsung di hadapan pengurus teras DPP Partai NasDem di Jakarta.

Menurut Juru bicara para aktivis, Ulung Rusman, perjalanan reformasi hingga kini masih jauh dari harapan cita-cita awal pergerakan reformasi.

Pengawalan arus reformasi menuju perubahan yang lebih baik bagi rakyat masih harus terus dikawal melalui partai politik yang sesuai cita-cita.

Selama ini parpol yang mengawal reformasi justru semakin jauh dari cita-cita oleh sebab itu para aktivis kembali mencari naungan parpol baru yakni di NasDem.
(F013)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013