Jakarta (ANTARA) - Indonesia Export Channel (IEC) menargetkan sebanyak 1.000 anggota tetap (member) yang siap menjalankan ekspor pada tahun 2023 ini, yang bisa berasal dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hingga saat ini, IEC telah terbentuk di sebelas wilayah/ provinsi dan jumlah anggota tercatat sebanyak 16.000 pelaku usaha, dengan sekitar 600 pelaku usaha merupakan anggota tetap.
“Target kita tahun ini ada 1.000 anggota yang sudah siap dan sudah melakukan ekspor. Di Mei 2023 ini kita ada 600 anggota,” ujar Sekretaris Jenderal Dwi Rey Marchiano setelah Musyawarah Nasional Ke-1 IEC di Hotel Sunlake, Sunter, Jakarta, Sabtu.
Dalam Munas IEC perdana ini, Rey mengungkapkan pihaknya membahas mengenai pembiayaan (financing) dan logistik, yang merupakan masalah utama yang sedang terjadi terhadap anggota saat ini.
Sebagai upaya mendorong pembiayaan, pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Artha Graha) untuk memberikan akses pembiayaan, serta PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asuransi ASEI) untuk memberikan jaminan keuangan terhadap para anggota.
“Financing adalah masalah utama kita, akan selesaikan hari ini. Yang kedua, adalah masalah logistik yang akan kita coba selesaikan hari ini,” ujar Rey.
Selain itu, dari Munas ini pihaknya berharap mendapatkan pencerahan dan arahan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), serta semua pihak yang terlibat dalam perdagangan Internasional.
Sementara itu, Ketua Umum IEC Ronnie Aban menjelaskan IEC telah melakukan ekspor berbagai jenis komoditas pada tahun 2022 sampai dengan 2023 sebanyak kurang lebih 80 perusahaan.
Dia mencontohkan, pada Mei 2023 ini salah satu anggota tetap IEC akan mengikuti Pameran World Of Coffee di Budhapest dan Athena, atas undangan dari Kementerian Perdagangan melalui Dirjen Perdagangan Luar Negeri.
“Tahun 2022 ada sekitar 80 perusahaan yang menjadi eksportir di Indonesia. Dan itu rata-rata UMKM kelasnya mikro, tetapi mereka bisa menjadi eksportir. Itu belum kita hitung dari reguler,pengiriman reguler dari perusahaan perusahaan sebelumnya,” ujar Ronnie.
Sebagai informasi, Indonesia Export Channel (IEC) berdiri pada September 2021, yang kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2022.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023