"Kemarin sore banjir sudah surut, namun hujan deras turun lagi dan banjir kembali menggenangi beberapa rumah warga sejak Kamis dini hari," kata Suwardi salah satu warga korban banjir di desa itu, Kamis.
Ia mengatakan, ketinggian air bervariasi namun sudah masuk ke rumah-rumah warga hingga mereka harus tetap mempertahankan barang-barangnya dengan meletakan di tempat yang lebih tinggi akibat tergenang air.
"Namun ketinggian air lebih tinggi kemarin meski sama-sama masuk ke rumah-rumah warga," kata dia.
Menurut Bambang, warga setempat lainnya, banjir yang melanda itu disebabkan karena proyek tanggul hanya dilakukan di sisi timur sungai sehingga air mengalir ke barat sungai dan merendam pemukiman penduduk.
"Tempat kami berada di pertemuan dua sungai namun pembuatan tanggul masih sebelah timur saja sehingga penduduk yang berada di barat sungai kebanjiran," katanya.
Ia mengaku, ketinggian air mencapai jendela rumah atau sekitar satu meter pada banjir kemarin, sedangkan namun sekarang lebih rendah.
"Kami harapkan pemerintah segera menyelesaikan pembangunan tanggul agar luapan air sungai tidak masuk ke rumah warga," ujar dia.
Ia menambahkan, sejumlah warga juga tidak beraktifitas ke sawah atau ke kebun mereka akibat ratusan lahan di daerah itu tergenang banjir seperti tanaman padi, jagung, karet dan sayuran.
(KR-KTA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013