Gorontalo (ANTARA News) - Ratusan warga Kota Gorontalo merebut kue walima yang disediakan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis.
Kue khas yakni "kolombengi" dan kue tradisional lainnya dikemas dalam plastik, ditata dan dihias sedemikian rupa sebelumnya diarak dengan mobil yang mampu menarik perhatian ribuan warga yang memadati tepi jalan.
Setelah doa Maulid di Masjid Baiturahim selesai, ribuan kue-kue tersebut direbut atau dibagi-bagikan kepada warga untuk dibawa pulang ke rumah.
Ketua Panitia Pelaksana, Nixon Ahmad mengatakan, semua pihak terlibat dalam walima mulai dari kecamatan, kelurahan hingga sekolah-sekolah turut menyumbang walima.
Ia berharap budaya Islam tersebut bisa memberikan spirit dan mempersatukan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Tradisi walima hanya digelar di Provinsi Gorontalo saat Maulid Nabi tiba, yang diawali dengan melantunkan dzikir sepanjang malam hingga pagi hari di setiap masjid.
Kue walima maupun "toyopo" yakni anyaman daun kelapa muda yang diisi nasi kuning, kue dan telur rebus menjadi sajian wajib dalam tradisi ini.
Warga secara sukarela membuat kue dan toyopo untuk diantar ke masjid. Toyopo hanya diberikan kepada warga yang turut berdzikir di masjid dan kue walima dibagi-bagi kepada siapa saja.
Selain digelar di depan Masjid Baiturahim Kota Gorontalo, perayaan walima juga dipusatkan di Desa Bubohu Kecamatan Bongo, Kabupaten Gorontalo pada Minggu (27/1).
(D015/I006)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013