Jakarta (ANTARA News) - Bayi dan anak-anak memenuhi posko pengungsian di Gereja Koinonia, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur sejak banjir melanda Ibu Kota hingga Kamis (17/1).
"Pengungsian ini memang didominasi anak-anak sejak banjir besar Kamis lalu," kata Koordinator Posko Pengungsian Gereja Koinonia Ronald Pikuali di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data terakhir (24/1) yang dihimpun koordinator, sebanyak 85 balita usia satu hingga lima tahun dan 12 bayi usia nol hingga enam bulan masih bertahan di pengungsian tersebut.
Selain itu, terdapat 50 anak usia enam hingga 12 tahun.
Ronald menyebutkan masih terdapat sekitar 800 lebih pengungsi dari 220 kepala keluarga dari berbagai daerah di Jakarta Timur, meliputi Kelurahan Bukit Duri, Kebon Pala, Kampung Pulo dan Jatinegara.
"Pengungsi sebagian ada yang sudah pulang untuk bersih-bersih di rumahnya karena ini sudah pascabanjir dan mulai surut. Tapi, biasanya mereka kalau malam balik lagi ke pengungsian untuk tidur," katanya.
Dia mengatakan pihaknya telah menyediakan dua tenda dan ruangan serbaguna di lantai dua gereja.
Ronald mengatakan pihaknya akan siaga sampai Minggu (27/1) sesuai instruksi Pemerintah Kota DKI Jakarta yang telah menyatakan status tanggap darurat.
"Kami antisipasi juga karena menurut prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), banjir besar akan datang pada 26-27 Januari," katanya.
Dia mengatakan sumbangan terus berdatangan dari berbagai lapisan masyarakat, seperti dari gereja, masjid, relawan dan lembaga swadaya masyarakat (lsm).
Namun, dia menyayangkan belum ada bantuan logistik dari Pemprov DKI Jakarta.
"Kami mengajak masyarakat dan pemerintah untuk segera menyelamatkan korban. Jangan lagi menyalahkan mereka yang tinggal di bantaran sungai," katanya.
Salah seorang pengungsi dari Bukit Duri, Putri (30) yang membawa bayi berusia 27 bulan mengatakan telah mengungsi selama satu minggu.
"Rumah saya masih banjir sepaha orang dewasa dan keadaan rumah juga rusak," katanya.
Warga Kebon Pala Lisna (45) juga masih bertahan di pengungsian sejak Kamis (17/1) dengan membawa putranya bayi usia lima bulan.
"Di daerah saya masih banjir selutut orang dewasa. Jadi, lebih baik di sini dulu," katanya.
Saat ini, tenaga medis dan obat-obatan merupakan hal yang paling dibutuhkan di Posko Pengungsian Gereja Koinonia.
(J010/A011)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013