Tanjungpinang (ANTARA) - Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN RI Nopian Andusti mengaku terkesan saat pertama kali berkunjung ke Pulau Penyengat di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Saya sudah bolak-balik ke Kepri, tapi baru kali ini berkesempatan datang kemari," katanya di Pulau Penyengat, Jumat.

Kunjungan Nopian Andusti dan jajaran BKKBN dari Jakarta ke Pulau Penyengat dalam rangka meresmikan Program Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE) Percepatan Penurunan Stunting melalui media pompong atau alat transportasi laut tradisional di daerah tersebut.

Setelah peresmian, ia bergegas menuju Rumah Sotoh di halaman Masjid Raya Sultan Riau Penyengat untuk melaksanakan doa bersama dengan tokoh masyarakat serta stakeholder di lingkungan Pemkot Tanjungpinang. Kemudian berkeliling menikmati keindahan Pulau Penyengat menggunakan becak motor (bentor), sambil berziarah di makam Engku Hamidah dan Raja Haji Fisabilillah.

Baca juga: Mendes PDTT ajak jaga kelestarian budaya Pulau Penyengat Riau
Baca juga: Gubernur Kepri: Pulau Penyengat menarik wisatawan asal negara serumpun

Dia juga sempat berkunjung ke balai adat, sebagai tempat pertemuan hingga musyawarah mufakat guna mengambil keputusan oleh tokoh-tokoh adat.

"Terakhir tadi mengikuti shalat Jumat di Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, lalu menikmati kuliner khas Melayu," ucapnya.

Menurutnya, Pulau Penyengat menjadi bukti bahwa Indonesia kaya akan peninggalan sejarah dan budaya. Ia mengapresiasi masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) setempat yang sangat menjaga sekaligus melestarikan Pulau Penyengat, sehingga menjadi destinasi wisata sejarah, budaya, dan religi, bagi wisatawan dalam dan luar negeri.

"Apalagi warga negara serumpun, seperti Malaysia, banyak yang datang ke sini," ujarnya.

Baca juga: Wisatawan lokal hingga Malaysia berburu air dohot di Pulau Penyengat
Baca juga: Pulau Penyengat Kepri 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023

Pewarta: Ogen
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023