Yogyakarta (ANTARA News) - Gunung Merapi pada Jumat siang sekitar pukul 13.36 WIB kembali mengeluarkan awan panas (wedhus gembel) dengan jarak luncur sejauh lima kilometer ke arah selatan melewati hulu Kali Gendol.
Petugas Pos Pengamatan Merapi Kaliurang, Panut, kepada ANTARA Yogyakarta mengatakan, sejak pagi Gunung Merapi mengeluarkan awan panas beberapa kali, yang sebagian tidak terpantau karena cuaca puncak Merapi dan sekitarnya berkabut.
Dia juga mengatakan sepanjang Jumat tidak terpantau gempa vulkanik yang bersumber dari aktivitas Gunung Merapi.
"Gempa yang terjadi hanya tektonik dari selatan, sedangkan di puncak Merapi tidak terpantau gempa," ujar dia.
Dia menambahkan aktivitas Gunung Merapi terus meningkat sejak terjadi gempa tektonik di DIY dan Jateng, 27 Mei lalu.
Sementara itu, pada Jumat pagi sekitar pukul 05.54 WIB Gunung Merapi juga telah mengeluarkan awan panas yang mengarah ke Kali Gendol dengan jangkauan sekitar empat kilometer.
Berdasarkan rekaman Seismograf antara pukul 00.00-06.00 WIB tercatat terjadi 37 kali gempa fase banyak (MP), 85 kali gempa guguran, 12 kali awan panas dan dua kali gempa tektonik.
Dari pengamatan visual, juga terlihat hujan abu tipis dengan ketebalan 1,5 milimeter (mm). Hujan abu tersebut dilaporkan terjadi di lereng barat dan barat laut.
Sementara aktivitas Merapi sepanjang Kamis (8/6), berdasarkan rekaman Seismograf, mencatat terjadi 43 kali gempa fase banyak (MP), 280 kali gempa guguran, 83 kali awan panas dan 14 kali gempa tektonik.(*)