Manado (ANTARA News) - Ekspor ikan kaleng dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ke Jerman meningkat tajam dalam bulan Mei 2006 sebagai imbas positif pelaksanaan Piala Dunia Sepakbola di negara tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Albert Pontoh, Jumat, di Manado, mengatakan, data ekspor minggu pertama bulan Mei 2006, ekspor ikan kaleng ke Jerman sudah mencapai 257 ton dengan nilai 567.000 dolar AS.
"Sedangkan, ekspor ikan kaleng dalam bulan April 2006 tercatat hanya 32 ton dengan raihan devisa 68 ribu dolar AS," kata Albert.
Angka tersebut akan lebih meningkat kalau ditambah dengan ekspor mulai pekan kedua Mei 2006 dan seterusnya hingga awal Juni, yang datanya hingga kini masih diolah oleh petugas di bagian ekspor-impor.
"Jutaan orang akan hadir di Jerman saksikan Kejuaraan Sepakbola terakbar tersebut, dengan demikian terjadi konsumsi tinggi, termasuk salah satunya ikan kaleng, "kata Albert.
Kepala Seksi Ekspor-Impor, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Th. Siregar, menjelaskan bahwa peningkatan ekspor tersebut lantaran pembeli
(buyers) dari Jerman menghimpun untuk stok selama berlangsungnya Piala Dunia 2006 berlangsung.
"Pada saat Piala Dunia sudah berlangsung,
buyers tidak mau lagi disibukkan mencari ikan, makanya mereka jauh-jauh hari minta dikirimi stok," kata Siregar.
Kemungkinan lainnya, menurut dia, para importir di negara itu ikut menonton ajang kejuaran sepakbola setiap empat tahun sekali tersebut, sehingga mereka memutuskan lebih baik memesan terlebih dulu pada bulan April dan Mei.
Albert mengatakan, ekspor ikan Sulut ke Jerman selain ada yang langsung ke pelabuhan di negara itu, sebagian juga dipasoki dari negara lain yang selama ini menjadi tujuan ekspor Sulut, seperti di Rotterdam (Belanda).
Beberapa produk Sulut sering masuk ke Jerman selain ikan kaleng, antara lain biji pala dan fuli, bungkil kopra, ikan kayu, cakalang, produk kelapa seperti minyak goreng dan CCO, tepung kelapa dan vanila. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006