Meski gempa sulit diprediksi waktu terjadinya, namun wilayah Sumbar juga berpotensi terjadinya gempa karena jalur gempa di Pidie juga mempengaruhi pergerakan Lempeng Sumatera di sejumlah wilayah di Sumbar,"
Padang (ANTARA News) - Masyarakat di wilayah Sumatera Barat diimbau waspada kemungkinan terjadinya gempa di daerah itu pascagempa berkekuatan 6 Skala Richter yang mengguncang Kabupaten Pidie, Aceh pada Selasa (22/1).
"Meski gempa sulit diprediksi waktu terjadinya, namun wilayah Sumbar juga berpotensi terjadinya gempa karena jalur gempa di Pidie juga mempengaruhi pergerakan Lempeng Sumatera di sejumlah wilayah di Sumbar," kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar, Ade Edward, Rabu.
Menurut dia, gempa yang terjadi di Pidie merupakan gempa darat. Di Sumbar, jalur gempa tersebut terhubung dengan wilayah Bukittinggi ke arah utara yakni Palupuh, Bonjol, Lubuk Sikaping, Rao dan Panti.
"Selanjutnya di wilayah Muara Labuh, Alahan Panjang, Surian, hingga ke Kerinci," ujarnya.
Sehubungan dengan itu, pemerintah daerah juga diminta untuk segera menyiapkan petugas yang siap siaga, serta melakukan sosialisasi, pendidikan kebencanaan gempa kepada masyarakat, serta bangunan yang kokoh terhadap gempa.
"Gempa itu tidak bisa diketahui kapan terjadinya karena datangnya tiba-tiba, namun jika bisa diantisipasi sebelumnya, tentu risikonya dapat diperkecil," ujarnya.
Ade menambahkan, gempa di Pidie juga mempengaruhi Sunda Megathrust yakni patahan Sunda di barat Kepulauan Mentawai. Pergerakan lempeng bumi di kawasan itu dapat memicu gempa besar yang diprediksi mencapai 8,8 SR diikuti gelombang tsunami setinggi 5-11 meter.
Selain itu, Gempa Pidie juga dapat mempengaruhi aktivitas gunung aktif di Sumbar seperti Gunung Talang dan Marapi. Akan tetapi, aktivitas gunung tersebut hingga kini masih normal.
"Meski demikian, warga harus tetap waspada karena aktivitas Gunung Marapi sejak enam bulan terakhir selalu mengeluarkan asap," kata Ade.
(KR-IWY/E005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013