Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar lomba video yang merupakan rangkaian dari Bulan Peduli Posyandu sebagai sarana penyebarluasan informasi untuk menarik masyarakat agar datang ke posyandu.
“Tujuan umumnya untuk meningkatkan pemahaman dan kunjungan masyarakat datang ke posyandu, sedangkan salah satu tujuan khususnya yakni untuk kampanye bahwa kini posyandu melayani seluruh sasaran usia, dan sudah terintegrasi,” kata Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes drg. Widyawati pada diskusi tentang Bulan Peduli Posyandu yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Widya mengatakan, pesan kunci yang harus disampaikan dalam lomba video ini yakni agar masyarakat datang ke posyandu setiap bulan, sosialisasi bahwa hari buka posyandu minimal satu kali setiap bulan di sekitar kita dan melayani seluruh masyarakat, serta ada edukasi mengenali manfaat posyandu untuk deteksi dini masalah kesehatan, penyuluhan, dan pelayanan kesehatan.
Selain itu, juga pesan tambahan terkait jadwal dan lokasi posyandu agar tersampaikan pada masyarakat, bayi, balita, kaum muda dan lanjut usia (lansia) yang kini bisa dilayani semua di posyandu.
Adapun sasaran lomba video ini adalah seluruh stakeholder terkait dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan desa/kelurahan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, perguruan tinggi dan media massa.
“Tagline dari Bulan Peduli Posyandu kali ini adalah Posyandu Sahabat Masyarakat, hasil yang ingin dicapai agar 10.000 Kepala Desa dan Lurah di seluruh Indonesia dapat mendukung pelaksanaan bulan peduli posyandu, juga menarik dukungan stakeholder bagi penyelenggaraan Bulan Peduli Posyandu di seluruh Indonesia sesuai peran dan tugas fungsi masing-masing,” kata Widya.
Widya menjelaskan, lomba ini akan berlangsung selama satu bulan, yakni mulai 22 Mei - 22 Juni 2022, konten video menampilkan kegiatan penggerakan masyarakat untuk datang ke posyandu di seluruh desa atau kelurahan, dengan durasi video 2-3 menit.
“Diharapkan peserta lomba yang terdiri dari desa dan kelurahan dapat mengunggah hasil karya videonya di media sosial masing-masing menggunakan tanda pagar (tagar) #PosyanduSahabatMasyarakat agar seluruh masyarakat di Indonesia dapat sama-sama ikut datang ke posyandu dan menyebarkan informasi tentang ini,” tuturnya.
Widya juga menjelaskan beberapa contoh dan bentuk dukungan kepala desa atau lurah dalam penggerakan Bulan Peduli Posyandu ini, diantaranya membuat surat edaran dan disebarluaskan kepada warga sekitar, menyebarluaskan informasi waktu pelaksanaan, lokasi, dan manfaat posyandu melalui Whatsapp grup dan memasang spanduk informasi pelaksanaan posyandu.
Selain itu, juga membuat pertemuan terkait sosialisasi posyandu ke warga, mengalokasikan anggaran desa untuk pelaksanaan posyandu, melakukan pemantauan posyandu di wilayahnya, dan membuat pengumuman di tempat ibadah terkait pelaksanaan posyandu secara serentak, serta terus memperbarui informasi melalui media sosial masing-masing.
Baca juga: Kemenkes: Bulan Peduli Posyandu jangkau semua usia layani kesehatan
Baca juga: Dinkes DKI laporkan 46 kasus polio yang ditemukan terbukti negatif
Baca juga: Kemendes PDTT: Posyandu penting dukung desa kuat menuju negara kuat
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023