Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden, M. Jusuf Kalla, menilai bahwa menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak berarti menunjukkan rupiah melemah, tetapi justru menujukkan rupiah kembali stabil. "Rupiah itu sebenarnya tidak berarti melemah, melemahnya dari kapan, karena memang APBN kita itu mematok rupiah sebesar Rp9.700 per dolar AS. Kalau Rp9.000 per dolar AS itu masih terlalu kuat, sekarang ini sebenarnya kembali stabil," katanya menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Jumat. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Jumat pagi, turun 55 poin mendekati level Rp9.500 per dolar AS menjadi Rp9.450 hingga Rp9.457 dibanding penutupan hari sebelumnya senilai Rp9.395 hingga Rp9.440 per dolar AS. Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aslim Tadjudin, mengatakan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu tidak perlu dikhawatirkan, karena sejalan dengan kecenderungan mata uang secara global. Dolar AS juga menguat terhadap semua mata uang. "Namun, bila mata uang Yen Jepang dan Ero Eropa melemah secara regional, mata uang kita akan ikut di situ," demikian Aslim. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006