“Saat teman-teman saya cicilan untuk beli hp terbaru, saya sama sekali tidak tertarik, karena saya punya target hidup mandiri dan tidak mau punya hutang konsumtif,” papar perempuan yang telah bergabung bersama PNM sejak 2017.
Hasil keuletannya menyisihkan uang selama 6 tahun membawanya berhasil membangun rumah dari hasil jerih payahnya sendiri. Nuni menceritakan perjuangannya dalam menyisihkan gajinya tersebut saat bertemu dengan Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, di Kantor Pusat PNM pada Selasa (16/5).
“Setiap gajian saya sisihkan 80% dari penghasilan untuk tabungan rumah. Setelah 6 tahun akhirnya cukup untuk bisa mulai membangun,” paparnya sambil tersenyum sumringah.
Nuni pun mengakui bahwa cara menabung yang ia lakukan memang cukup ekstrim. Namun, ia memiliki tekad yang kuat untuk bisa hidup mandiri dan tidak merepotkan ibunya.
Terlebih, Ibu Nuni merupakan single parent yang telah lama berjuang untuk membesarkan anak-anaknya.
“Dari awal mulai kerja, tujuan saya bukan untuk diri sendiri tapi untuk keluarga.
Mau cepat hidup mandiri juga tinggal di rumah sendiri. Karena punya target besar akhirnya saya sanggup menjalani gaya hidup minimalis sejak enam tahun lalu,” tambah Nuni.
Arief Mulyadi terkesima mendengar kisah salah satu Insan PNM tersebut. Menurutnya, niat mulia Nuni untuk membantu ibunya membuka jalan dan pintu rezeki baginya sehingga mampu untuk tumbuh secara mental. “Apa yang Nuni lakukan sesuai dengan tagline PNM yaitu tumbuh, peduli, menginspirasi.
Apalagi diniatkan untuk keluarga. Saya yakin jika 69.000 Insan PNM melakukan hal yang sama, ekonomi keluarga pasti bisa semakin berdaya,” ungkap Arief.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023