Samarinda (ANTARA) - Sektor perdagangan baik perdagangan besar, eceran, reparasi dan perawatan mobil maupun sepeda motor di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyerap tenaga kerja terbanyak hingga 20,33 persen, berdasarkan pendataan BPS Kaltim pada Februari 2023.
"Pada Februari 2023 lapangan usaha di sektor ini memberikan sumbangan tertinggi dalam penyerapan tenaga kerja di Kaltim, yakni sebanyak 367.785 orang atau 20,33 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Kamis.
Serapan tenaga kerja sebanyak 367.785 orang tersebut mengalami penambahan 1.515 orang, jika dibandingkan dengan Februari 2022 yang tercatat ada 366.270 tenaga kerja di lapangan usaha perdagangan besar, eceran, reparasi dan perawatan mobil maupun sepeda motor.
Penyumbang serapan tenaga kerja terbanyak kedua adalah lapangan usaha pertanian dalam arti luas seperti tanaman pangan, hortikultura, kehutanan, dan perikanan, yakni mencapai 19,99 persen atau sebanyak 361.583 tenaga kerja.
Serapan tenaga kerja sebanyak 361.583 orang ini mengalami penambahan 1.710 tenaga kerja, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2022 yang tercatat ada 359.873 tenaga kerja di sektor pertanian dalam arti luas.
Berada di posisi ketiga adalah lapangan usaha Industri pengolahan dengan andil 7,81 persen atau sebanyak 141.317 tenaga kerja, terjadi pengurangan 14.185 orang ketimbang Februari 2022 yang sebanyak 155.422 tenaga kerja.
Ia mengatakan, tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, yakni dapat dilihat pada data Februari 2023 dengan penduduk bekerja didominasi oleh mereka yang berpendidikan SMA, yaitu sebesar 27,55 persen.
"Angka ini melebihi persentase penduduk bekerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah yang masih mendominasi pada Februari 2021 dan Februari 2022, sedangkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi yaitu diploma dan universitas sebesar 14,99 persen," kata Yusniar.
Baca juga: BPS: Seluruh sektor alami peningkatan penyerapan tenaga kerja
Baca juga: BPS: Tingkat pengangguran turun 0,38 persen pada Februari 2023
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023