Minyak Brent rebound pada Selasa ... didukung oleh dolar AS yang lebih lemah dan data ekonomi kuat Jerman yang mendorong kepercayaan investor,"

London (ANTARA News) - Harga minyak berbalik naik (rebound) pada Selasa waktu setempat, karena melemahnya dolar mendorong permintaan serta didukung data ekonomi positif dari Jerman, kata analis.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret naik 25 sen menjadi 111,96 dolar AS per barel pada akhir transaksi di London, lapor AFP.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk penyerahan Februari, bertambah 46 sen menjadi 96,02 dolar AS per barel.

Harga minyak mentah telah jatuh pada Senin, karena investor melakukan aksi ambil untung menyusul kenaikan pada pekan lalu didorong oleh data ekonomi positif dari Amerika Serikat dan China, serta pembunuhan sandera di produsen minyak dan gas Aljazair, kata para pedagang.

"Minyak Brent rebound pada Selasa ... didukung oleh dolar AS yang lebih lemah dan data ekonomi kuat Jerman yang mendorong kepercayaan investor," kata analis broker Sucden, Myrto Sokou.

Sebuah survei yang diterbitkan pada Selasa menunjukkan bahwa sentimen investor Jerman mencapai tingkat tertinggi sejak awal krisis utang zona euro pada 2010, karena prospek ekonomi utama Eropa itu terus cerah.

Indeks kepercayaan investor yang dihitung oleh lembaga ekonomi ZEW itu melonjak menjadi 31,5 poin pada Januari dari 6,9 poin pada Desember.

Itu menandai tingkat tertinggi sejak Mei 2010, ketika Yunani harus diselamatkan dan krisis utang mulai terungkap.

Pasar minyak khawatir tentang potensi gangguan pasokan menyusul penyitaan lapangan gas di Aljazair oleh militan Muslim dan penyelamatan berdarah oleh pasukan pemerintah.

"Kami memiliki risiko geopolitik yang mendukung harga," kata Victor Shum, direktur pelaksana IHS Purvin and Gertz di Singapura.

Tiga puluh tujuh orang asing dari delapan negara dibunuh oleh militan Muslim dalam serangan terencana pekan lalu di sebuah kilang gas terpencil, beberapa dari mereka dieksekusi dengan peluru ke kepala, perdana menteri Aljazair mengatakan.

Kilang gas In Amenas, jauh di Sahara itu, bagian dari industri gas alam yang sangat penting untuk ekonomi Aljazair itu, dijalankan oleh tiga perusahaan termasuk BP Inggris. Di antara karyawan yang terjebak dalam krisis adalah teknisi perusahaan JGC Jepang. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013