Bintang Serbia Djokovic yang akan turun ke urutan dua dunia di bawah Carlos Alcaraz pada Senin, mengaku kalah dalam kondisi berat dan basah setelah sepekan hujan di Roma yang biasanya cerah.
"Ini mungkin turnamen terdingin dan terbasah yang pernah saya mainkan di Roma," kata pemilik 22 gelar Grand Slam itu, seperti disiarkan AFP, Kamis.
"Saya tidak ingat begitu banyak hari berturut-turut yang hujan. Dalam kondisi seperti ini, sangat sulit untuk mendapatkan bola."
"Dia pemain yang sangat berbakat dan dinamis -- dia terlalu bagus untuk saya di sebagian besar pertandingan," ujar Djokovic tentang Rune.
Baca juga: Alcaraz akan kembali No.1 dunia usai menangi laga pembukanya di Roma
Selanjutnya, petenis Denmark Rune akan berhadapan dengan Casper Ruud di semifinal setelah unggulan keempat asal Norwegia itu mengalahkan Francisco Cerundolo 7-6 (7/5), 6-4.
Juara enam kali Italian Open Djokovic juga menyebut masalah cedera dalam kekalahan keduanya dari petenis Denmark berusia 20 tahun yang sedang naik daun yang juga mengalahkannya untuk memenangi Masters 1000 di Paris Bercy November tahun lalu.
Djokovic mengalami masalah siku kanan dalam beberapa pekan terakhir yang menyebabkannya melewatkan ajang di Madrid dan menunda persiapan Roland Garros.
Dia mendapatkan perawatan medis setelah gim ketiga set kedua dan diberi obat penghilang rasa sakit sebelum melanjutkan pertandingan.
Tersingkirnya Djokovic -- dikombinasikan dengan Alcaraz yang angkat koper pekan ini -- membuat perburuan gelar Italian Open terbuka lebar bagi petenis putra.
Baca juga: Djokovic dan Swiatek melaju ke babak 16 besar Italian Open
Sementara itu, Swiatek yang berusaha mempertahankan gelar French Open bulan ini juga harus mundur pada set ketiga perempat final saat melawan petenis Kazakhstan Elena Rybakina.
Petenis Polandia Swiatek bangkit pada set pertama, tetapi setelah mendapat perawatan, dia memutuskan berhenti karena cedera kaki kanan yang membuat juara Wimbledon Rybakina menang 2-6, 7-6 (7/3), 2-2 untuk mengamankan tempat di semifinal .
Kemenangan dalam gerimis dan dinginnya malam diperoleh dalam waktu kurang dari dua setengah jam bersamaan dengan berakhirnya kemenangan beruntun 14 pertandingan Swiatek di Roma.
"Menang dalam kondisi seperti ini tidak pernah bagus. Saya harap tidak ada yang serius untuk Iga," kata Rybakina.
"Saya senang menang, setiap pertandingan yang saya mainkan di lapangan tanah liat memberi saya kepercayaan diri lebih."
"Saya tidak memulai dengan baik tetapi pada set kedua saya menemukan ritme saya."
Rybakina akan menghadapi mantan juara Roland Garros Jelena Ostapenko yang mengalahkan petenis Spanyol Paula Badosa 6-2, 4-6, 6-3.
Baca juga: Alcaraz tersingkir di babak ketiga Italian Open
Baca juga: Sabalenka langsung tersingkir pada laga pertama di Roma
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
