Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (17/5/2023), melanjutkan penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris tergelincir 0,09 persen atau 6,57 poin menjadi menetap di 7.399,44 poin.

Indeks CAC 40 merosot 0,16 persen atau 12,20 poin menjadi 7.406,01 poin pada Selasa (16/5/2023), setelah menguat 0,05 persen atau 3,36 poin menjadi 7.418,21 poin pada Senin (15/5/2023), dan terkerek 0,45 persen atau 33,07 poin menjadi 7.414,85 poin pada Jumat (12/5/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 20 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 20 saham lainnya mengalami kerugian.

Sanofi SA, sebuah perusahaan industri farmasi yang menawarkan obat-obatan, obat generik, suplemen makanan, kosmetik, dan alat kesehatan menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya tergerus 1,47 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan yang memproduksi dan memasarkan minuman beralkohol Prancis Pernod Ricard SA kehilangan 1.36 persen; serta kelompok laboratorium Prancis yang menyediakan layanan pengujian dan dukungan untuk industri farmasi, makanan, lingkungan, agriscience dan produk konsumen Eurofins Scientific SE turun 1,19 persen.

Sementara itu, Societe Generale SA, sebuah perusahaan industri jasa keuangan dan perbankan komersial, ritel dan investasi terkerek 1,99 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan multinasional Prancis yang mengembangkan dan memasarkan sistem terintegrasi untuk sektor transportasi Alstom SA menguat 1,89 persen; serta perusahaan manufaktur baja multinasional Luksemburg yang berkantor pusat di Luxembourg City, ArcelorMittal SA naik 1,74 persen.

Baca juga: IHSG ditutup melemah ikuti bursa saham kawasan dan global
Baca juga: Rupiah pada akhir perdagangan Rabu melemah jadi Rp14.868 per dolar AS
Baca juga: Risiko gagal bayar, data ekonomi kuat kerek dolar lebih tinggi di Asia

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023