Medan (ANTARA) - Saktiawan Sinaga, penyerang tim nasional Indonesia periode 2000-an, mengingatkan para pemain tim nasional Indonesia agar tidak cepat merasa puas usai meraih medali emas sepak bola putra SEA Games 2023 di Kamboja.
"Jangan cepat berpuas dan menjadi lupa diri," ujar Saktiawan kepada ANTARA di Medan, Rabu.
Menurut pria yang semasa aktif memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF 2004 dan 2007 itu, pemain timnas U-22 harus fokus mengembangkan kemampuan demi prestasi yang lebih tinggi.
Mereka juga mesti meningkatkan kariernya di ketatnya persaingan sepak bola nasional.
"Karier pesepak bola itu cepat naik, cepat turun," kata Saktiawan.
Meski begitu, laki-laki asal Medan tersebut mengaku bangga dengan pencapaian timnas U-22 di SEA Games 2023.
Saktiawan menilai mereka mampu menampilkan performa yang bagus sejak babak grup hingga final. Ujungnya, medali emas yang sudah ditunggu-tunggu selama 32 tahun pun akhirnya berhasil direbut.
"Nama mereka sekarang tercatat di buku sejarah," tutur sosok yang semasa aktif mencatatkan 100 penampilan dan 30 gol untuk klub PSMS Medan itu.
Timnas U-22 Indonesia menjadi juara cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2023 setelah menundukkan Thailand dengan skor 5-2 pada laga yang digelar di Stadion Olympic, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5).
Itu adalah gelar ketiga timnas sepak bola Indonesia di SEA Games setelah meraihnya pada tahun 1987 dan 1991.
Bukan cuma menjadi yang terbaik di ajang sepak bola itu, Indonesia juga menempatkan dua pemainnya di jajaran pencetak gol terbanyak di SEA Games 2023 yaitu Muhammad Fajar Fathur Rahman dan Muhammad Ramadhan Sananta.
Masing-masing dari mereka melesakkan lima gol sepanjang Pesta Olahraga Asia Tenggara itu.
Sementara bagi sang pelatih Indra Sjafri, medali emas SEA Games 2023 menambah pundi-pundi gelar kampiunnya sebagai pelatih timnas setelah sebelumnya membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 2013 dan Piala AFF U-22 2019.
Baca juga: Saktiawan: Semangat juang bawa timnas U-22 rebut emas SEA Games 2023
Baca juga: Indra Sjafri sebut penantian panjang itu berakhir di Kamboja
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023