Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia membeberkan partai-nya belum memutuskan akan bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dalam konstelasi Pemilu 2024.
Menurut dia, dinamika politik saat ini masih belum pasti, sehingga berbagai macam kemungkinan dapat terjadi. Untuk itu, pihaknya tidak ingin tergesa-gesa membuat keputusan.
"Itu dinamika masih cair, semua kemungkinan masih bisa terjadi. Kami juga belum bisa cepat-cepat mengambil kesimpulan bahwa akan terjadi tiga poros, misalnya," ujar Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan apabila Golkar bergabung dengan KPP, maka akan ada tiga poros koalisi yang berkonstelasi pada pemilihan presiden (pilpres). Hal ini juga, kata Doli, tidak menutup kemungkinan untuk menghasilkan dua koalisi .
Meski begitu, secara kalkulasi matematis politik, apabila tidak memungkinkan ada dua koalisi, maka bisa jadi akan ada tiga hingga empat koalisi.
Baca juga: Golkar ungkap jalin komunikasi serius dengan PKB dan Gerindra
Baca juga: Golkar tepis isu Airlangga Hartarto jadi ketua timses di Pemilu 2024
"Ini yang sekarang sedang dijajaki, dirajut oleh partai Golkar bagaimana kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi," tambah dia.
Sebelumnya, Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai kecil peluang Partai Golkar bergabung dalam KPP.
"Saya meyakini bahwa Airlangga Hartarto sepertinya sampai saat ini, entah ke depan, terus berupaya untuk mendapatkan tiket calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), bukan dari yang lainnya," kata Adi kepada ANTARA di Jakarta, Senin (27/3).
Hal itu disampaikan Adi menanggapi kehadiran Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka puasa bersama di NasDem Tower, di Jakarta, Sabtu (25/3).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menilai kecil kemungkinan Golkar gabung dalam KPP karena Airlangga sedang berupaya membesarkan KIB dan berusaha menjadi capres.
"Sulit membayangkan apabila Airlangga bergabung dengan Koalisi Perubahan (KPP). Karena bagi Golkar, Airlangga itu capres, bukan calon wakil presiden (cawapres)," ujarnya.
Baca juga: Cak Imin sebut PKB, Gerindra, dan Golkar akan bentuk koalisi baru
Menurut Adi, kehadiran Airlangga dalam buka puasa bersama tersebut hanya agenda biasa antarelite partai politik karena Ketum Golkar dengan Ketum DPP NasDem Surya Paloh adalah kawan baik.
Dia mengatakan kedatangan Airlangga dalam agenda yang dilaksanakan di NasDem Tower, Jakarta Pusat itu tidak bisa langsung dikaitkan dengan keinginan koalisi. Selain itu menurut dia, kehadiran Airlangga tersebut merupakan kunjungan balasan karena beberapa waktu lalu, Surya Paloh datang ke Kantor DPP Partai Golkar.
Namun, Adi menilai tidak tertutup kemungkinan bagi Partai Golkar bergabung dengan KPP di masa depan menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023