Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi 12 titik panas (indikator awal kebakaran hutan dan lahan) tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak diajak waspada agar jumlah titik panas tidak bertambah.
"Sebanyak 12 titik panas itu hasil pemantauan sepanjang Selasa (17/5) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Rabu.
Sebaran 12 titik panas ini sudah ia informasikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar mendapat tindakan lebih lanjut.
Tiga hari sebelumnya, Minggu (14/5) pihaknya juga mendeteksi 22 titik panas, namun titik panas tersebut sudah padam setelah dilakukan penanganan pihak terkait dan karena adanya hujan.
Sedangkan 12 titik panas yang terpantau sepanjang Selasa, merupakan titik panas baru yang muncul di lokasi yang berbeda dengan titik koordinat yang berbeda pula ketimbang hari sebelumnya.
Ke-12 titik panas ini tersebar di tiga kabupaten, yakni di Kabupaten Kutai Barat satu titik yang berada di Kecamatan Dilangputi, di Kabupaten Berau tiga titik yang tersebar di Kecamatan Sambaliung satu dan Kecamatan Gunung Tabur dua titik.
Kemudian di Kabupaten Kutai Timur terdeteksi delapan titik panas yang semuanya berada di Kecamatan Bengalon. Semua titik panas tersebut memiliki tingkat kepercayaan menengah.
"Kami mengimbau kepada semua pihak untuk selalu waspada dan harus saling menjaga agar tidak terjadi kebakaran hutan maupun lahan, meskipun bulan ini di Kalimantan Timur masih masuk musim hujan," katanya.
Baca juga: BMKG deteksi 22 titik panas baru di Kalimantan Timur
Baca juga: BMKG deteksi 45 titik panas di Kalimantan Timur
Baca juga: Titik panas di Kaltim kembali turun jadi 12 lokasi
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023