Unik
Suasana atlet Indonesia yang berburu oleh-oleh di Central Market Kamboja, Phnom Penh, Rabu (17/5/2023). (ANTARA/Muhammad Ramdan)


Pasar Sentral berlokasi di pertigaan Kampuchea Krom Street dan 63 Street in Daun Penh District. Untuk menuju lokasi tersebut, bisa dijangkau dengan taksi atau transportasi lain seperti tuk-tuk yang sudah bisa dipesan melalui aplikasi dalam jaringan.

Pasar Sentral tampak megah. Bangunannya berbentuk salib dengan atap kubah besar. Layaknya pasar tradisional di Indonesia, riuh suara pedagang yang menjajakan dagangannya nyaring terdengar sejak menginjakkan kaki di pasar yang sudah berdiri sejak Kamboja dijajah Prancis pada medio 1935-1937 tersebut.

Barang yang dijual beragam. Seperti syal motif khamer atau krama, kaus, kain sutera, perhiasan, miniatur patung, gantungan kunci, hiasan dinding dan kulkas, serta lain sebagainya yang bernuansa Negeri Angkor Wat.

Segala makanan juga ada di sini, termasuk buah-buahan, sate jeroan, makanan laut, cemilan dari olahan serangga dan lain sebangainya.
Pasar Sentral Kamboja memang menjadi pilihan wisatawan untuk berburu oleh-oleh khas Kamboja.

Uniknya lagi beberapa pedagang lokal Kamboja di Central Market bisa berbahasa Indonesia.

Dengan begitu komunikasi saat berbelanja lancar. Sama seperti di Indonesia, tawar menawar pun bisa dilakukan.

Setiap toko yang menjajakan dagangan mereka dengan harga variatif. Tergantung, pintar tidak dalam menawar.

Misalnya saja untuk syal khamer, untuk harga satuan pedagang membandrol dengan harga 4 dolar AS (sekitar Rp59 ribu), setelah tawar menawar harganya bisa turun hingga setengahnya. Bahkan bisa mendapat bonus bila beli dengan jumlah yang banyak.

Sedangkan untuk pembayaran, bisa dengan dolar maupun mata uang real yang memiliki perbandingan 1 dolar untuk 4 ribu real.

Baca juga: Menghabiskan malam di Pasar Malam Phnom Penh
Baca juga: Menjelajahi Phnom Penh dengan transportasi tradisional tuk-tuk


Selanjutnya: SEA Games 2023 ditutup

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023