Kota Gaza (ANTARA News) - Empat warga Palestina, termasuk pemimpin kelompok paramiliter Jamal Abu Samhadana, tewas, Kamis, dalam serangan udara Israel terhadap sebuah kamp pelatihan di selatan Gaza. Tiga korban lain ini juga adalah anggota kelompok Komite Perlawanan Rakyat yang dipimpin Hamas, kata seorang jurubicara kelompok itu. Abu Mujahid mengatakan Samhadana sedang berada dalam kamp pelatihan itu di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, yang terletak di perbatasan Mesir, ketika pesawat srael menembakkan empat rudal kle fasilitas tersebut. Para saksimata mengatakan sebuah helikopter Israel melancarkan serangan. Seorang jurubicara militer Israel membenarkan terjadinya serangan itu yang kataanya ditujukan terhadap kelompok bersenjata yang sering menembakkan roket-roket ke Israel itu. Samhadana, 45 tahun, dicari oleh pihak berwajib Israel karena melancarkan beberapa kali serangan terhadap warga sipil dan pasukan, termasuk serangan roket ke Israel, sebelum pasukan negara itu mundur dari Jalur Gaza tahun lalu. Ia juga diduga terlibat dalam serangan terhadap satu konvoi diplomatik Amerika di Gaza tahun 2003 di nana tiga orang tewas. Ratusan anggota milisi yang berkumpul di depan rumah sakit di mana jenazah-jenazah korban dibawa menyerukan pembalasa. Abu Mujahid berteriak: "Pembunuhan ini akan dibalas dengan keras dan segera." Pada April lalu pemerintah Palestina yang dipimpin Hamas mengangkat Samhadana "jenderal pengawas" dalam kementerian dalam negeri, satu tindakan yang dikecam Israel dan AS. "Kami memiliki catatan panjang tentang teroris ini dan pengangkatannya tidak akan memberikan dia imunitas," kata Menteri Perumahan Israel, Zeyev Boim. Setelah pengangkatan Samdahana Presiden Palestina, Mahmud Abbas, membatalkan tindakan oleh kabinet Hamas itu, menyebut keputusan itu "tidak sah dan anti konstitusi." Dengan tewasnya keempat orang itu, maka jumlah orang yang tewas menjadi 5.083-- sejak awal gerakan Intifada atau aksi perlawanan rakyat Palestina pada September 2000, kata data AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2006